Dalam upaya strategis ini, pemerintah daerah juga dapat ikut berperan dalam penerapan industri 4.0 ini
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis penerapan industri 4.0 dapat mendorong percepatan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19, sehingga pemerintah selaku pembuat kebijakan akan terus memacu dan memfasilitasi kebutuhan riil sektor industri prioritas dalam mengadopsi teknologi industri 4.0 secara optimal.
“Dalam upaya strategis ini, pemerintah daerah juga dapat ikut berperan dalam penerapan industri 4.0 ini,” kata Menperin dalam sambutannya secara virtual pada Forum Merdeka Barat 9 Jakarta, Senin.
Sejak peluncuran Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian telah mengimplementasikan industri 4.0 kepada sektor industri manufaktur melalui berbagai upaya. Misalnya, pelaksanaan program Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) untuk memberikan asesmen kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri manufaktur dalam implementasi industri 4.0.
“Proses yang dilakukan melalui penyiapan dokumen, pelatihan, pelaksanaan asesmen, pilot project teknologi kunci industri 4.0, hingga monitoring dan evaluasi,” sebut Menperin.
Langkah selanjutnya, Kemenperin menyelenggarakan INDI 4.0 Award Winners, yakni pemberian penghargaan kepada industri yang sudah siap untuk bertransformasi ke era industri 4.0.
Kemenperin juga membangun Ekosistem Industri 4.0 (SINDI 4.0), dengan tujuan untuk membangun sinergi, koordinasi, kolaborasi di antara pemangku kepentingan terkait untuk mengakselerasi transformasi industri 4.0.
“Tentunya dalam satu ekosistem yang sama, di antara pemerintah, konsultan, akademisi, industri, finansial, dan provider teknis,” tandasnya.
Kemudian, Kemenperin melaksanakan program pelatihan Manajer Transformasi Industri 4.0, yang berisi pengetahuan utama aspek teknologi, hukum, kontrol kinerja untuk menyiapkan menjadi pemimpin dalam penerapan industri 4.0 di perusahaan.
Pelatihan ini diakui oleh lembaga sertifikasi, dengan kualifikasi yang telah disusun dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri.
Saat ini, Kemenperin sedang fokus dalam pembangunan Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0 (PIDI 4.0), yang akan memberikan lima pilar layanan, yaitu Showcase Center, Capability Center, Ekosistem Industry 4.0, Delivery Center, dan Innovation Center.
Kemenperin juga mendukung penyediaan data dan informasi industri yang andal melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). Sistem tersebut dapat menyediakan data dan informasi industri yang akurat, lengkap, dan terkini untuk mendukung Making Indonesia 4.0. Data di SIINas diperlukan sebagai bahan advokasi untuk industri, peluang investasi, dan penetrasi pasar global.
“Untuk menyiapkan industri kecil menengah (IKM) mengadopsi teknologi digital, Kemenperin juga telah mengadakan pelatihan e-Smart IKM,” ungkap Agus.
Program e-smart IKM adalah sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri sentra dan produk, yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada. Selama dua tahun ini, program e-Smart IKM sudah memberikan pelatihan kepada 10.967 pelaku IKM.
Baca juga: Startup4industry 2021 fokus pada implementasi teknologi industri 4.0
Baca juga: Kemenperin inginkan adanya kolaborasi antar industri untuk menuju 4.0
Baca juga: 100 tahun pendidikan tekstil, Kemenperin siapkan PIDI 4.0
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021