"Desa Wisata Kedung Nganten atau Dewi Kangen ini sering digunakan untuk `trekking` atau susur sungai," kata Kepala Bidang Pemasaran Partiwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi, Kamis.
Menurut dia, Desa Wisata Kedung Nganten memiliki satu cerita yang melegenda di masyarakat Nawung yaitu karena kedung ini pada zaman dahulu merupakan tempat tapak tilas sepasang calon pengantin yang dipertemukan dan melakukan ijab qobul di Kedung ini.
"Trekking Kedung Nganten juga akan melewati Kedung Dukun, Kedung Pasangan, Kedung Ngaron dan Kedung Dowo," katanya.
Ia mengatakan, dalam prosesi merti dusun akan dikirab/diarak gunungan hasil bumi oleh seluruh warga dusun yang menenakan pakaian adat Jawa.
"Selain itu juga akan ditampilkan sholawatan sebagai kesenian yang masih dilestarikan oleh warga Nawung," katanya.
Kirab ini akan menjadi pemandangan yang menarik karena lokasi yang dituju adalah sebuah gubug di pinggir sungai yang curam, jalan menuju ke sungai merupakan jalan yang berbatu-batu.
"Perjalanan menuju lokasi gubug akan merupakan perjalanan yang mengesankan, setelah kirab dan kenduri dilanjutkan dengan peresmian Dusun Nawung menjadi desa wisata di Kabupaten Sleman oleh Plt Bupati Sleman," katanya.
Shavitri mengatakan, Dusun Nawung merupakan salah satu dusun di Kecamatan Prambanan yang mampu memanfaatkan potensi alamnya untuk dikembangkan menjadi objek wisata.
"Kemauan masyarakat yang cukup besar untuk berkembang dan didukung Pemkab Sleman telah menjadikan Nawung menjadi salah satu dari 38 desa wisata di Kabupaten Sleman," katanya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman menetapkan tiga kategori desa wisata yaitu tumbuh, berkembang dan mandiri, dan Nawung dikategorikan sebagai desa wisata tumbuh bersama dengan 12 desa wisata yang lain yakni desa wisata rumah domes, Candi Abang, Bokesan, Kinahrejo, Tunggularum, Ngamboh, Pajangan, Grogol, Jamur, Kadisobo dan Kaliurang Timur.
(U.V001/H008/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
