Indonesia yang berpartisipasi dalam 28 dari 36 nomor kata juga merebut enam medali perak dan lima medali perunggu pada kompetisi yang berlangsung secara virtual tersebut.
Ketua Dewan Pengawas dan Pertimbangan Anggota Porkemi Timbul Thomas Lubis, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, menyambut gembira prestasi tersebut.
Apalagi, ada peningkatan prestasi mengingat Indonesia hanya mendapatkan satu medali perak dan satu medali perunggu pada kejuaraan pertama.
Raihan medali juga tersebar dalam berbagai kategori usia, dari yang paling muda kategori usia 5-7 tahun hingga yang tertua kategori usia di atas 37 tahun dan atletnya berasal dari delapan provinsi berbeda yang menunjukkan bahwa pembinaan prestasi yang dilakukan oleh Porkemi telah merata, meski organisasi tersebut baru berusia dua tahun.
"Meski baru berusia dua tahun, Porkemi telah berkembang dan ada di 24 provinsi dengan lebih dari 100 graha, dan lebih dari 2.500 anggota. Tapi bukan jumlah anggota yang kami kejar karena kami mementingkan kualitas," kata Timbul.
Baca juga: Dua prajurit TNI AD Korem Haluoloe runner-up nasional Porkemi 2020
Selanjutnya, Porkemi berencana melaporkan hasil yang diraih atlet kempo Indonesia dalam kejuaraan dunia kempo virtual tersebut kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam waktu dekat.
Dengan prestasi yang mengilap, Timbul yakin kempo akan menjadi penyumbang medali bagi Tim Indonesia jika seni bela diri asal Jepang itu dipertandingkan pada kompetisi multi cabang olahraga, seperti Asian Games dan Olimpiade.
Ia menambahkan Porkemi juga sudah mendapat persetujuan dari IKF untuk menggelar Kejuaraan Asia pertama, yang rencananya akan digelar pada 2022 atau 2023.
Jika kompetisi tingkat Asia berhasil digelar, maka target berikutnya adalah masuk dalam ajang multievent Asia.
"Lupakan SEA Games. Kami sudah berbicara kepada Komite Olimpiade Indonesia bahwa IKF setuju untuk kejuaraan Asia pertama di Indonesia. Semoga dengan adanya kejuaraan Asia, kami bisa mendorong kempo masuk ke Asian Martial Arts Games dan setelah itu Olimpiade," tegas Timbul.
E-Kempo IKF World Championship 2021 adalah kejuaraan virtual yang digelar oleh Federasi Kempo Internasional (IKF) untuk kedua kalinya, dengan mempertandingkan dua divisi utama, yaitu kata dan weapon kata. Setiap divisi kembali dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hard dan soft.
Prosedur untuk berpartisipasi dalam kompetisi itu adalah dengan mengirimkan rekaman video saat atlet memperagakan gerakan kata, dan video tersebut akan dinilai oleh tiga orang juri.
Untuk memastikan penilaian yang adil, juri tidak boleh menilai atlet dari negara yang sama, dan video yang dikirimkan pun harus merupakan satu video utuh dan tidak boleh diedit.
"Kami sudah tekankan pada para ksatria untuk tidak mengedit video yang mereka kirimkan. Format yang diminta adalah format MP4 dan ukuran satu video cukup besar. Penyelenggara memiliki tim kontrol kualitas yang memeriksa metadata setiap video untuk memastikan video tersebut tidak diedit," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal I Porkemi Musashi Nainggolan.
Baca juga: Bali juara umum kejurnas virtual shorinji kempo Piala Menkominfo 2020
Baca juga: Pemerintah dukung kempo dipertandingkan di SEA Games
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021