Nurhelmi mengatakan bahwa sejumlah CCTV tidak berfungsi, terutama di lokasi rawan tawuran, seperti Jalan Kramat Pulo Gundul (Velbak) dan Kota Paris, Kelurahan Tanah Tinggi.
"Kalau jumlahnya tidak hafal, tetapi memang banyak yang rusak. Ada yang aktif dan ada yang tidak tetapi ada CCTV yang dimiliki kita dan warga," kata Nurhelmi saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengajukan laporan kerusakan ke Suku Dinas (Sudin) Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Pusat.
Baca juga: Polisi laksanakan operasi gabungan usut tawuran Johar Baru
Baca juga: Warga anti tawuran Johar Baru Jakpus terima sembako
Sementara itu, Kapolsek Johar Baru Komisaris Polisi (Kompol) Edison mengatakan peranan dan keberadaan CCTV sangat diperlukan untuk memantau pelaku terlibat tawuran. Karena itu, ia akan melakukan koordinasi ke Lurah Tanah Tinggi dan Camat Johar Baru.
"Sangat diperlukan untuk memantau orang-orang yang tawuran itu, yang membawa sajam (senjata tajam). Sangat diperlukan CCTV," kata dia.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Jakarta Pusat Lestari mengatakan sudah mengusulkan pemasangan CCTV. Adapun CCTV yang mengalami kerusakan dimungkinkan karena sudah lama.
Untuk perbaikannya, Lestari mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak swasta yang memasang CCTV melalui program CSR (corporate social responsibility).
"Sudah sebagian dipasang. Mungkin yang rusak itu yang sudah lama. Itu juga harus dikoordinasikan ke dinas dulu sama ke pihak CSR untuk perbaikannya," kata dia.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021