Berbagai bentuk rintangan, dari cuaca dan situasi pandemi COVID-19 ini memberikan tantangan tersendiri bagi para personel TNI hingga mampu menyelesaikan sesuai dengan waktu yang diberikan. Tetap berpegang teguh pada protokol kesehatan selalu ditekankan terhadap seluruh personel yang turun.
Dari pelaksanaan TMMD ini juga dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat dan memberikan kemudahan bagi warga desa dalam setiap pembangunan sarana yang dilakukan.
Mulai dari sasaran fisik dan sasaran non fisik dari semua pelaksanaan TMMD tidak akan jauh-jauh dari pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, tempat ibadah, sekolah atau tempat MCK yang menjadi kebutuhan warga masyarakat setempat.
Begitu juga pelaksanaan sasaran fisik tidak akan lepas dari pembekalan wawasan kebangsaan, berbagai sosialisasi dan penyuluhan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan warga masyarakat yang diselaraskan dengan potensi dan kearifan lokal yang ada di wilayah sasaran.
Pelaksanaan TMMD ke-110 Kodim 1617/Jembrana Tahun 2021 di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Jembrana telah berlangsung selama satu bulan dan berakhir di bulan Maret 2021. Personel TMMD menjadi satu kesatuan dengan warga masyarakat setempat, sehingga penyelesaian ini juga didukung oleh keterlibatan warga Desa Batuagung.
Hingga di penghujung waktu TMMD berakhir, para personel telah menuntaskan sasaran utama, yaitu pembangunan jalan rabat beton dengan panjang 1372 Meter dengan lebar 2,5 meter dan ketebalan 20 centimeter, telah mengubah akses transportasi yang menghubungkan antara Banjar Sawe dengan Banjar Palungan Batu menjadi jauh lebih baik, aman dan nyaman.
Baca juga: Kapendam I/BB: Pembukaan TMMD ke-109 terapkan protokol kesehatan
Hal ini tidak terlepas dari kondisi sebelumnya yang hanya berupa jalan tanah yang berada di antara perkebunan yang bila hujan maka sering berlumpur dan menjadi licin.
Fasilitas fisik ini menjadi permasalahan kompleks dan juga menjadi hambatan bagi warga masyarakat setempat pada saat panen mengangkut hasil kebun karena hanya akan bisa dengan jalan kaki atau pakai roda dua, sementara kendaraan roda empat tidak bisa digunakan karena sangat berisiko dengan medan yang ada.
Merespon situasi ini, Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengatakan melihat kondisi lingkungan Desa Batuagung memang sebagian masyarakat menggantungkan kehidupan atau mata pencaharian dari hasil perkebunan dimana dengan lahan kebun yang dimiliki komoditi yang dihasilkan cukup beragam seperti cengkih, kopi coklat (cacao) vanili, pisang dan beberapa tanaman produktif lainnya.
Jenis hasil kebun warga ini merupakan komoditi ekonomis bila dapat dijual atau dipasarkan dengan baik dan mudah. Kendala muncul apabila akses mobilitas jalan tidak memadai karena untuk mengangkutnya akan memakan biaya yang cukup mahal. Syukur Program TMMD Ke 110 Kodim 1617/Jembrana telah menjadi solusi bagi warga masyarakat sehingga penghasilan mereka menjadi lebih baik tidak banyak diambil oleh biaya distribusi.
Kapenrem juga menerima respon positif dari masyarakat pasca tuntasnya pembangunan di wilayah Desa Batuagung. Salah satunya dari I Gusti Agung Kade Darmawan yang kesehariannya adalah petani dengan mengolah kebun miliknya menyampaikan terima kasihnya atas terselenggaranya TMMD kali ini.
"Jalan desa kami menjadi mulus, semuanya juga jadi lancar," kata Kade Darmawan. Rasa senangnya bertambah ketika dirinya menjadi salah seorang warga yang mendapat bantuan kandang kambing lengkap dengan empat ekor kambingnya (1 jantan dan 3 betina) dari Kodim 1617/Jembrana.
Warga lainnya yaitu I Kayan Sudiartha juga mendapat bantuan yang sama, sehingga secara keseluruhan Kodim 1617/Jembrana memberikan bantuan 8 ekor kambing (2 jantan dan 6 betina) jenis Peranakan Etawa atau EP.
Baca juga: Kala TNI Manunggal wujudkan asa rakyat di pelosok Pulau Timor
Senada dengan pernyataan itu, warga lainnya l Putu Gede Oka Priadnyana, mengatakan dengan adanya jalan rabat beton semua aktifitas warga akan semakin lancar. Akses jalan yang semakin baik sangat membantu warga saat pergi ke kebun begitupun aktifitas saat warga membawa hasil panen menjadi semakin mudah
Sebelum adanya pembangunan jalan rabat beton, aktifitas warga terkendala karena kondisi jalan. Terlebih sebagian besar warga di sini bekerja sebagai petani dan berkebun sehingga ketika musim panen warga menghadapi kesulitan untuk membawa hasil panen.
Sekarang warga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk ongkos buruh karena hasil panen bisa langsung dibawa ke rumah atau pembeli bisa langsung mengambil hasil bumi di kebun petani.
Meski pandemi bukan menjadi penghalang memberikan pelayanan bagi masyarakat. Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf menyebutkan TMMD yang dilaksanakan dari waktu ke waktu dengan melibatkan TNI, Pemerintah Daerah, instansi terkait dan juga masyarakat dimaksudkan untuk menggelorakan kembali semangat gotong royong dan sebagai momentum untuk berpartisipasi membantu pemerintah dalam mempercepat akselerasi pembagunan di wilayah.
Sasaran dan volume pengerjaan sasaran fisik TMMD kali ini cukup berat dan menantang, juga ada kendala cuaca yang sering turun hujan sedangkan sarana dan prasarana serta waktu pelaksanaan yang terbatas, namun demikian dengan semangat, kekompakan dan disiplin serta rasa tanggung jawab semua pihak baik TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat bersatu padu bahu membahu dapat menyelesaikan program TMMD Ke 110 Kodim 1617/Jembrana dengan baik dan tepat waktu.
"Mudah-mudahan apa yang telah dibangun dapat membantu menumbuhkan semangat dan inovasi yang kuat serta dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kepedulian untuk memelihara dan merawat infrastruktur yang telah dibangun dengan baik, maka manfaatnya dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama," kata Danrem.
Baca juga: Gerebek TMMD bersama rakyat sebagai pondasi cegah radikalisme
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021