Tim nasional atletik putri Indonesia yang akan berlaga pada lomba lari estafet 4x100 meter di Izumo, Jepang, tetap optimistis bisa memberikan hasil yang terbaik meski mereka hanya punya waktu persiapan dua minggu sebelum keberangkatan pada Selasa 6 April.Dengan kondisi sekarang target kami akan melakukan yang terbaik, bisa mencatatkan waktu terbaik juga, semoga juga bisa membawa pulang (gelar) juara
Menurut penuturan pelatih estafet PASI Erwin Renaldo Maspaitella, waktu yang terbatas tersebut tak lepas dari undangan lombar dari badan atletik Jepang sehingga PB PASI pun segera membentuk anggota tim yang akan dikirim.
"Persiapan tim estafet sekitar dua minggu, karena mengikuti undangan dari Jepang. Jadi waktunya sangat terbatas. Tapi anak-anak bisa menyesuaikan fase latihan dari persiapan umum ke persiapan khusus," tutur Erwin dalam keterangan resmi PB PASI, Selasa.
Baca juga: PASI kirim lima atlet putri untuk lomba lari estafet di Jepang
Meski jadwal persiapan singkat, namun anggota kontingen Indonesia mengaku senang karena akhirnya bisa kembali berlaga di tingkat internasional setelah absen satu tahun akibat terdampak pandemi virus corona.
Mengingat waktu yang sempit, Erwin menceritakan tantangan dalam melatih tim yang baru dibentuk lebih kepada aspek menumbuhkan kekompakan dan ikatan pada setiap anggota.
"Kalau teknik sudah biasa berlatih. Untuk tantangannya lebih ke mengasah kekompakan dan ikatan mereka agar bisa saling memahami saat bertanding," katanya menceritakan.
Pada perlombaan yang akan berlangsung pada 10 April itu, timnas estafet menargetkan tampil maksimal dan memberikan hasil yang terbaik bagi Indonesia.
"Dengan kondisi sekarang target kami akan melakukan yang terbaik, bisa mencatatkan waktu terbaik juga, semoga juga bisa membawa pulang (gelar) juara," Erwin mengungkapkan.
Baca juga: Luhut sampaikan rencana pembangunan stadion atletik di Pangalengan
Baca juga: Luhut dorong PASI fokus persiapan Olimpiade 2021 dan 2024
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021