• Beranda
  • Berita
  • IHSG berpotensi naik hari ini, namun dibayangi aksi ambil untung

IHSG berpotensi naik hari ini, namun dibayangi aksi ambil untung

7 April 2021 09:38 WIB
IHSG berpotensi naik hari ini, namun dibayangi aksi ambil untung
Ilustrasi - Seorang calon investor merekam dengan telepon seleluarnya data pada layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc/aa.

Pergerakan IHSG pada hari ini masih akan dipengaruhi sentimen global dan rilis neraca perdagangan pada minggu depan. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan...

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpotensi naik dibayangi aksi ambil untung oleh investor.

IHSG dibuka menguat 9,19 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.011,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,97 poin atau 0,33 persen ke posisi 903.

"Pergerakan IHSG pada hari ini masih akan dipengaruhi sentimen global dan rilis neraca perdagangan pada minggu depan. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan meski rawan aksi profit taking, bergerak di kisaran 5.921- 6.095," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Bursa ekuitas AS menghentikan reli penguatan pada perdagangan Selasa (6/4) kemarin di tengah rendahnya volume perdagangan seiring pelaku pasar yang menantikan dimulainya musim laporan keuangan kuartal I 2021.

Baca juga: Wall Street ditutup jatuh, Indeks S&P 500 dekati penutupan tertinggi

Imbal hasil obligasi terus turun dari level tertinggi, mengurangi kekhawatiran akan kenaikan inflasi. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun 7 basis poin menjadi 1,65 persen pada Selasa (6/4) lalu.

Di sisi ekonomi, data menunjukkan lowongan pekerjaan AS naik ke level tertinggi dua tahun terakhir pada Februari, dipimpin oleh kenaikan di sektor industri yang terpukul paling parah selama pandemi.

Sementara itu Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 6 persen pada 2021, naik dari proyeksi 5,5 persen pada Januari lalu.

Baca juga: Saham Asia diperkirakan turun hari ini, terseret kejatuhan Wall Street

Sedangkan ekonomi global untuk 2022 diproyeksikan meningkat menjadi 4,4 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,2 persen.

Dari komoditas, data ekonomi yang kuat dari China dan AS membantu mengangkat harga minyak lebih dari satu persen. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) ditutup menguat 1,2 persen menjadi 59,33 dolar AS per barel dan minyak Brent naik 1 persen menjadi 62,74 dolar AS per barel.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 122,38 poin atau 0,41 persen ke 29.574,25, Indeks Hang Seng turun 97,48 poin atau 0,34 persen ke 28.841,26, dan Indeks Straits Times meningkat 4,33 poin atau 0,13 persen ke 3.211,96.

Baca juga: Saham Tokyo dibuka menguat, investor buru ekuitas murah

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021