Wali Kota didampingi Kepala Sekolah SMKN 2 Jakarta, Murni Astuti, meninjau tiga kelas yang telah dibuka untuk para siswa, yakni Bisnis Daring dan Pemasaran, Rekayasa Perangkat Lunak dan Multimedia.
"Hasil monitoringnya alhamdulillah sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semua sudah dilaksanakan dengan baik," kata Dhany di SMKN 2 Jakarta.
Dhany menjelaskan bahwa terdapat 10 sekolah di Jakarta Pusat mulai melakukan uji coba belajar tatap muka.
Kesepuluh sekolah ini menjadi percontohan, baik dari segi protokol kesehatan, maupun kurikulum untuk diterapkan di sekolah lainnya saat memasuki Tahun Ajaran Baru 2021/2022.
Baca juga: Wagub DKI: sekolah tatap muka diperluas jika uji coba berhasil
Baca juga: DKI terapkan sistem belajar campuran dalam uji coba sekolah tatap muka
Dari hasil peninjauannya, Dhany menjelaskan bahwa protokol kesehatan di SMKN 2 Jakarta telah diterapkan, dari mulai siswa diwajibkan sarapan dari rumah, membawa bekal, menggunakan masker dan pencuci tangan (hand sanitizer), pengecekan suhu saat masuk sekolah, mencuci tangan hingga pengaturan jarak tempat duduk antarsiswa.
"Di dalam kelas tidak terlalu banyak, rata-rata hanya 9 orang dari setiap kelas. Sisanya dilakukan melalui daring," kata dia.
Salah satu siswi SMKN 2 Jakarta, Siti Alya (17), mengaku senang dan antusias di hari pertama ia masuk sekolah. Ia pun langsung masuk di kelas praktik pembelajaran komputer akuntansi.
Siti yang juga siswa kelas XII Akuntansi Keuangan dan Lembaga ini mengaku lebih senang belajar tatap muka daripada belajar daring jarak jauh.
"Dari rumah terkadang kurang paham apa yang dipelajari. Kalau sekolah seperti ini harapannya pembelajaran bisa tersampaikan dan bisa menguasai materi," kata Siti.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021