Anwar menilai pelaksanaan uji coba belajar tatap muka sudah berjalan dengan baik dengan mengedepankan protokol kesehatan ketat.
"Protokol kesehatan telah diterapkan, dari mulai siswa diwajibkan menggunakan masker dan pencuci tangan, pengecekan suhu saat masuk sekolah, mencuci tangan hingga pengaturan jarak tempat duduk antarsiswa," kata M. Anwar di Jakarta, Rabu.
Anwar menambahkan bahwa uji coba belajar tatap muka ini dilaksanakan dengan persetujuan para orangtua siswa dengan waktu belajar maksimal empat jam.
"Sistem uji coba ini dilakukan setiap hari, bergantian dengan setengah dari jumlah murid sisanya dilakukan secara daring," ujar Anwar.
Anwar mengatakan di Jakarta Timur ada 25 sekolah yang menjalankan uji coba belajar tatap muka dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Linda Romauli Siregar
mengatakan, uji coba belajar tatap muka ini dilakukan hasil dari asesmen yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
“Asesmen dimulai dari tahapan kesiapan kondisi dan kesehatan guru, juga kesiapan kondisi siswa dan sarana prasarana kesehatan,” kata Linda.
Baca juga: Sudin Pendidikan Jaktim harap uji coba belajar tatap muka lancar
Baca juga: Hanya 30 persen siswa diizinkan orang tua ikuti sekolah tatap muka
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021