"Ini momen berharga bagi Perbasi juga pecinta basket Indonesia. Untuk kali pertama dalam sejarah, Indonesia ikut ambil bagian pada kualifikasi Olimpiade untuk FIBA 3x3. Kami akan persiapkan tim sebaik mungkin agar bisa tampil maksimal di Austria nanti," kata Sekretaris Jenderal PP Perbasi Nirmala Dewi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pada ajang tersebut, Indonesia berada di Pool A bersama Prancis, Amerika Serikat, Jerman dan Uruguay.
Para pemain dan ofisial yang dipercaya membawa nama Indonesia sudah berkumpul di GOR Cahaya Lestari Surabaya sejak Minggu (4/4) lalu, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Mereka menjalani tes usap (swab) PCR dua tahap untuk memastikan bebas dari virus corona.
"Tes PCR untuk yang pertama ini hasilnya semua negatif. Saat ini, pemain dan ofisial sedang menjalani karantina mandiri selama lima hari untuk kemudian menjalani tes PCR kedua. Jika semua kembali negatif, maka dilanjutkan dengan latihan," ungkap Manajer Timnas Bola Basket Indonesia 3x3 Christopher Tanuwidjaja.
Baca juga: Rakernas virtual Perbasi targetkan timnas tembus 8 besar Asia
Lebih lanjut, ia menuturkan dalam persiapan di masa pandemi hanya memanggil dua ofisial perempuan, yakni Pelatih July dan Sherly Humardhani selaku "team delegate".
Kemudian susunan pemainnya, yaitu Dewa Ayu Made Sriartha, Dah Lestari, Nathania Claresta Oriville, Lea Elvensia Wolobubo Kahol, Henny Sutjiono dan Gabriel Sophia.
Menurut Christopher, kebijakan tersebut diambil, selain untuk efisiensi, juga untuk menyesuaikan regulasi yang sangat terbatas, mengingat pelaksanaan kualifikasi nantinya ditempatkan di satu tempat tertutup.
"Dalam daftar nama, kami tidak sertakan pemain naturalisasi karena memang menyesuaikan kualifikasi FIBA untuk penilaian poin pemain di 3x3 ini. Sementara pemain naturalisasi yang ada itu kan baru," ujar Christopher.
Belum lama ini, timnas putri mendapatkan suntikan pemain naturalisasi dari Kanada bernama Peyton Alexis Whitted.
Christopher mengatakan pemain naturalisasi itu kemungkinan baru bisa masuk menjadi bagian timnas pada SEA Games Vietnam nanti, tetapi masih harus melihat regulasi yang diterbitkan negara penyelenggara terlebih dahulu.
Baca juga: Erick Thohir dukung naturalisasi pemain demi FIBA World Cup 2023
Di sisi lain, walaupun ini menjadi kali pertama tim basket Tanah AIr mengikuti kualifikasi Olimpiade, ia mengungkapkan tidak ada euforia berlebihan dalam menyiapkan tim karena lawan yang dihadapi lumayan berat, seperti Amerika Serikat, Uruguay, Jerman dan Prancis, dengan kualitas yang sudah di level dunia.
"Di kualifikasi olimpiade ini, kami tidak ada target muluk-muluk, hanya mencari pengalaman untuk para pemain. Lawan yang kita hadapi kualitasnya di atas kita semua. Jadi di sini tim akan dibawa lebih enjoy saat ketemu lawan-lawan yang bagus di level dunia," jelas Christopher.
Meski demikian, ia berharap pengalaman dari kualifikasi Olimpiade tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik saat para pemain tampil pada SEA Games 2021 di Vietnam akhir tahun nanti.
Selain itu, para pemain juga diharapkan bisa memperbaiki catatan SEA Games sebelumnya yang gagal tembus semifinal.
"Sekembalinya dari Austria, para pemain bisa membawa pulang pengalaman untuk diterapkan di SEA Games Vietnam. Berharap dapat medali di Vietnam nanti," pungkas Christopher.
Baca juga: Hasil PCR kelima gelembung IBL Cisarua nihil COVID-19
Baca juga: Anies Baswedan restui pembangunan venue untuk FIBA World Cup 2023
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021