Ezpeleta, didampingi Loris Capirossi selaku promoter representative Dorna Sports, dan Franco Ucini yang bertugas sebagai safety officer FIM, hari ini menyelesaikan inspeksi pra-homologasi sirkuit jalan raya yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika tersebut.
Layout trek sepanjang 4,3km dan terdiri dari 17 tikungan itu mulai terlihat bentuknya, ketika proses pengaspalan, pemasangan saluran drainase, gravel bed, pagar pembatas beton dan penanaman rumput terus digarap.
Petugas inspeksi dari FIM hari ini menyusuri trek sepanjang 4,3km yang terdiri dari 17 tikungan itu dengan berjalan kaki untuk mengecek progres pengaspalan trek, pemasangan saluran drainase dan sejumlah aspek keselamatan, seperti gravel bed dan pagar pembatas beton.
"Melihat trek dari gambar dan secara langsung itu berbeda, sangat mengejutkan karena trek ini akan sangat luar biasa. Kami sangat senang dengan progresnya," kata Ezpeleta setelah inspeksi selesai kepada Antara di Lombok Tengah.
"Tentu setiap orang tahu masih banyak hal yang harus dikerjakan... tapi kami tidak sabar lagi menyaksikan MotoGP di sini dan kami yakin para pebalap MotoGP akan menyukainya," tambah Ezpeleta.
Baca juga: Kedatangan Dorna Sports dinilai pacu percepatan Sirkuit Mandalika
Masih tersisa kurang lebih tiga bulan bagi PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) untuk merampungkan pembangunan lintasan sebelum homologasi final pada pertengahan tahun.
"Untuk homologasi, semuanya harus selesai termasuk marshal, medis, pusat medis dan trek itu sendiri. Menurut linimasa yang kami terima dari MGPA, kami terus sesuai jadwal," kata Ezpeleta.
Progres pembangunan trek Mandalika saat ini mencapai kurang lebih 60 persen.
Sirkuit Mandalika telah resmi masuk dalam kalender WSBK 2021 sebagai tuan rumah seri ke-11 pada 12-14 November, tetapi masih berada di daftar sirkuit cadangan kalender provisional MotoGP musim ini.
Sedangkan Pemerintah menargetkan Sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah Grand Prix Indonesia pada Oktober nanti ketika MotoGP memulai tur Asia.
Slot bulan Oktober kalender MotoGP saat ini diisi empat balapan, yaitu Grand Prix Jepang (3/10), Thailand (10/10), Australia (24/10) dan Malaysia (31/10), menyisakan satu pekan kosong pada pertengahan bulan, sebelum seri penutup musim digelar di Valencia, Spanyol pada 14 November.
Sementara, terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah grand prix balap motor, yaitu pada 1997 di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.
"Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata seberapa pentingnya MotoGP kembali ke Indonesia, ini adalah pasar yang besar bagi kami dan bagi para pabrikan serta basis fan Indonesia, MotoGP itu tidak ada duanya.
"Jadi kami senang bisa kembali dan menantikan hari itu tiba," ungkap Ezpeleta.
Baca juga: Pra-homologasi, Dorna senang dengan progres Sirkuit Mandalika
Direktur utama ITDC Abdulbar M Mansoer ketika mendampingi perwakilan dari Dorna dan FIM, serta Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Ketua Ikatan Motor Indonesia Bambang Soesatyo meninjau SIrkuit Mandalika menyatakan optimistis sirkuit yang dibangun di Jalan Kawasan Khusus itu bisa rampung pada Juli nanti.
"Kami berharap bisa selesaikan bulan Juli. Dukungan dari pusat maupun provinsi terus diberikan, harapannya semua lancar dan acara ini bermanfaat," kata Abdulbar.
Terkait lampu hijau dari Dorna untuk menggelar Grand Prix di Mandalika, ia mengungkapkan itu akan tergantung dari hasil homologasi pada pertengahan tahun ini.
"Masih ada perbincangan lagi. Kita kejar jadi dulu, kemudian mereka datang lagi bulan Juli. Semuanya masih tergantung hasil homologasi," tutur Abdulbar.
Dikelilingi panorama perbukitan dan laut di pesisir selatan pulau Lombok, Mandalika International Street Circuit nantinya akan menjadi satu-satunya sirkuit jalan raya yang menjadi bagian kalender MotoGP.
Area paddock sirkuit akan sanggup menaungi 40 garasi, sedangkan kapasitas tribun utama mencapai lebih dari 50.000 tempat duduk.
Sementara area tanpa tempat duduk atau tribun berdiri didesain untuk menampung kurang lebih 138.000 orang dan 'hospitality suites' direncanakan memiliki kapasitas 7.700 penonton.
Area paddock, tribun utama, tribun berdiri dan 'hospitality suites' bersifat tidak permanen dan bisa dibongkar ketika tidak ada balapan, termasuk lintasan sirkuitnya yang berubah fungsi menjadi jalan raya biasa.
Baca juga: Pemerintah pastikan infrastruktur sirkuit Mandalika tuntas Juli 2021
CEO Mandalika Grand Prix Association, selaku promotor Grand Prix Indonesia, Ricky Baheramsjah mengungkapkan pandemi menjadi salah satu tantangan utama untuk menggelar balapan berskala internasional.
Namun, ia mengapresiasi keberhasilan Dorna menghelat 13 Grand Prix di tahun yang terdampak pandemi pada 2020.
"Kita telah melihat Dorna menyelesaikan tugas yang sangat luar bisa, menggelar 13 balapan tahun lalu. Saya harap kami bisa meneruskan jalur kesuksesan ini, dan tentunya ini sangat penting bagi kami untuk mempertimbangkan aspek keselamatan dengan sangat serius," kata Ricky.
"COVID-19 tentunya adalah masalah terbesar apabila bicara soal mengumpulkan banyak orang. Jadi, yang tidak kami inginkan adalah membuat situasi COVID-19 ini semakin memburuk, khususnya di event seperti MotoGP," pungkasnya.
Baca juga: Dorna Sports cek fasilitas Bandara Lombok jelang MotoGP 2021
Baca juga: CEO Dorna Sports tinjau pembangunan sirkuit Mandalika
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021