French Open mundur satu pekan

8 April 2021 09:15 WIB
French Open mundur satu pekan
Bola resmi turnamen Grand Slam French Open dengan bayangan petenis di lapangan tanah liat Roland Garros pada 20 Mei 2010 di Paris, Prancis. (Shutterstock)

Tapi tetap saja, jujur, menurut saya, itu keputusan yang cukup egois karena jadwal akan terpengaruh karena penundaan ini

Turnamen French Open 2021 akan ditunda selama satu pekan, dimulai pada 30 Mei, mundur dari jadwal semula 23 Mei, dengan harapan lebih banyak penonton dapat hadir pada ajang Grand Slam lapangan tanah liat itu, AFP melaporkan, Kamis.

French Open atau disebut juga Roland Garros tahun lalu ditunda selama empat bulan, diadakan pada September dan Oktober, bukan pada Mei-Juni seperti yang sudah berlangsung lama.

Kerumunan dibatasi hanya 1.000 penonton setiap hari.

Baca juga: French Open ditunda beberapa hari

Pembatasan sosial diperketat di seluruh Prancis pada Rabu pekan lalu. Namun, semua olahraga profesional tetap dijalankan, meskipun secara tertutup.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyatakan keinginannya untuk membuka kembali bioskop, museum dan teater pada pertengahan Mei.

Pada Selasa (6/4), kementerian olahraga Prancis mengatakan kepada AFP bahwa pemerintah sedang membahas kemungkinan penundaan "beberapa hari."

Pemain Prancis Alize Cornet mengecam menteri olahraga Roxana Maracineanu dan pemerintah Macron atas penundaan itu.

"Maaf, saya tidak menentangnya tetapi dia hanya mengambil keputusan buruk untuk olahraga seperti dia tidak peduli. Dan saya tahu itu datang dari pemerintah, saya cukup yakin," ujar Cornet, setelah kemenangan putaran kedua atas Elise Mertens pada turnamen WTA di Charleston, Amerika Serikat, Rabu (7/4).

"(Itu) mungkin juga datang dari turnamen karena saya dengar mereka mungkin memiliki lebih banyak orang jika mereka menunda selama satu minggu."

Baca juga: French Open kemungkinan ditunda

"Tapi tetap saja, jujur, menurut saya, itu keputusan yang cukup egois karena jadwal akan terpengaruh karena penundaan ini."

Bulan lalu, Gilles Moretton, presiden baru Federasi Tenis Prancis (FFT), mengatakan dia "tidak berani" mempertimbangkan pembatalan.

"Jika kami melakukan lockdown total selama dua bulan, kami jelas perlu mengambil tindakan -- yang terburuk adalah pembatalan langsung, tetapi saya tidak berani membayangkan itu," kata dia.

Rafael Nadal akan mempertahankan gelarnya setelah memenangi French Open ke-13 tahun lalu, sementara Iga Swiatek dari Polandia adalah juara bertahan putri.

Musim lalu, turnamen profesional banyak yang ditunda dari Maret hingga Agustus, bahkan Wimbledon dibatalkan.

Australia Open tahun ini ditunda tiga pekan, meski Wimbledon masih dijadwalkan berlangsung pada slot biasanya, mulai 28 Juni.

Tanggal baru dimulainya French Open seharusnya tidak terlalu memengaruhi musim turnamen tenis lainnya, meskipun acara pemanasan awal Wimbledon dimulai pada 7 Juni, di tengah-tengah Roland Garros.

Saat ini hanya akan ada jeda dua pekan antara final French Open dan dimulainya Wimbledon.

Baca juga: Thiem bertekad turunkan tahta Nadal di French Open
Baca juga: Pandemi buat Swiatek tak dimabuk kesuksesan French Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021