Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melakukan analisis daerah terdampak bencana banjir Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan citra satelit.Tim tanggap darurat bencana Lapan mendapati Desa Nelelamadike sebagai wilayah potensi terdampak bencana banjir dan longsor
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Kamis, tim tanggap darurat bencana Lapan mendapati Desa Nelelamadike sebagai wilayah potensi terdampak bencana banjir dan longsor.
Desa Nelelamadike, Kecamatan lle Boleng, Kabupaten Flores Timur, terletak di kaki Gunung Api lle Boleng dengan ketinggian antara 140 -300 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Analisis dilakukan dengan menggunakan data citra satelit Pleiades terkait daerah terdampak bencana banjir sebagai respon terhadap bencana banjir dan longsor yang terjadi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada 4 April 2021.
Desa Nelelamadike beriklim tropis dengan rata- rata kemarau yang panjang sehingga vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut sangat sarang.
Terdapat alur sungai yang melewati Desa Nelelamadike, akan tetapi jarang terdapat aliran air mengingat daerah tersebut memiliki kemarau yang panjang.
Di sekitar alur sungai juga teramati banyak permukiman penduduk sehingga berpotensi terdampak luapan banjir apabila terjadi curah hujan yang sangat tinggi.
Lokasi desa Nelelamadike pada area lereng gunung yang terjal curam dengan sedikitnya vegetasi di daerah tersebut berpotensi untuk terjadinya bencana longsor.
Baca juga: Peralatan berat minim, pencarian korban banjir Flores Timur lambat
Baca juga: Jenazah korban tanah longsor di Lama Nele dimakamkan massal
Baca juga: DMC Dompet Dhuafa evakuasi dan sisir lokasi banjir di Adonara NTT
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021