Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi memastikan stok pupuk, yang dimiliki PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang mampu memenuhi kebutuhan petani di Sumatera Selatan.Permasalahan distribusi ini tidak mudah, kami di Kementan dan Pupuk Indonesia terus berkerja sama
“Saya senang ternyata apa yagn disampaikan direksi (Pusri) itu sesuai. Artinya, ketersediaan pupuk Pusri ini dapat menunjang kebutuhan petani,” kata Wamentan setelah memantau gudang pupuk Pusri di Palembang, Sumsel, Kamis.
Ia yang dalam kunjungan kerja ini diterima Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia Eko Taufik Wibowo dan Dirut PT Pusri Tri Wahyudi Saleh, mengatakan stok pupuk yang dimiliki Pusri ini dipastikan dapat memenuhi kebutuhan petani untuk musim tanam kedua pada April-Mei 2021.
Pemerintah dalam hal ini perlu memastikan ketersediaan pupuk demi terjaganya produksi beras petani mengingat pada periode Januari-Juli 2021 menargetkan sebanyak 20 juta beras.
Sumsel pun menjadi perhatian karena daerah ini merupakan lumbung pangan di Tanah Air dengan senantiasa surplus beras. Pada 2021, Sumsel menargetkan 3,1 juta ton gabah kering giling (GKG).
“Sumsel potensinya luar biasa, selalu surplus. Itulah saya datang ke Palembang ini (Pusri) untuk mengecek kesiapan hulunya (ketersediaan pupuk),” kata Wamentan.
Walau dari sisi hulu sudah dipastikan ketersediaan pupuknya, baik untuk pupuk subsidi maupun nonsubdisi, Wamentan tak menyangkal bahwa dalam pendistribusiannya tak luput dari permasalahan.
Persoalan itu di antaranya, petani kerap kesulitan mendapatkan pupuk dan harga pupuk yang sudah melewati harga eceran tertinggi (HET).
“Permasalahan distribusi ini tidak mudah, kami di Kementan dan Pupuk Indonesia terus berkerja sama. Mudah-mudahan ini bisa selesai,” kata dia.
Salah satunya yang patut didorong yakni program Agro Solution yang telah diluncurkan Pusri, yang mana memberikan pendampingan kepada petani agar tepat dalam pemupukan.
Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia Eko Taufik Wibowo menambahkan bahwa stok pupuk subsidi telah disiapkan di gudang lini 1 (produsen) sampai dengan lini 4 (kios resmi) sebanyak 1,5 juta ton. Jumlah ini cukup untuk alokasi selama enam minggu ke depan.
Adapun rinciannya adalah pupuk Urea 689 ribu ton, NPK Phonska 304 ribu ton, ZA 198 ribu ton, SP-36 172 ribu ton, dan pupuk organik Petroganik 145 ribu ton.
“Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan pemerintah. Stok tersebut dua hingga tiga kali lipat lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah,” ujar Eko.
Baca juga: Program Agro Solution Pupuk Indonesia raih penghargaan inovasi terbaik
Baca juga: Kementan pastikan stok pupuk di wilayah Pantura Jabar aman
Baca juga: Pupuk Indonesia kembali gelar Program Magang Mahasiswa Bersertifikat
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021