Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo gowes berkeliling di wilayah Kabupaten Magelang, Kamis, untuk memenuhi janjinya menjadi mandor proyek penataan kawasan Borobudur.Ini konsekuensi setelah saya minta izin ke Pak Menko untuk jadi mandor, saya harus memantau secara langsung...
Beberapa proyek dikunjungi Ganjar, antara lain proyek pengolahan sampah di Desa Tuksongo, pembangunan pusat komunikasi Desa Kembanglimus, pembangunan gerbang Palbapang, dan pengembangan desa akses budaya Mendut-Pawon di Desa Bojong, Magelang.
Tidak hanya mengecek progres pembangunan, Ganjar juga menanyakan secara langsung kendala yang ada, seperti saat meninjau pembangunan gerbang Palbapang, ada laporan soal tiang listrik di lokasi proyek.
Ganjar pun langsung meminta Asisten Ekonomi dan Pengembangan Pemprov Jateng Peni Rahayu untuk menelpon langsung pihak PLN. Setelah ditelpon, persoalan itu langsung selesai.
Baca juga: Pemerintah garap 108 infrastruktur di 5 wisata prioritas tahun ini
"Ini konsekuensi setelah saya minta izin ke Pak Menko untuk jadi mandor, saya harus memantau secara langsung, sehingga persoalan seperti dengan PLN tadi, langsung telpon GM dan selesai. Secepat itu sebenarnya kita menyelesaikan masalah di lapangan," katanya.
Ganjar juga menemukan persoalan pembangunan terkait tata ruang dan ia pun langsung bicara dengan Pemkab Magelang dan segera diproses cepat.
"Maksud saya, yang pernik-pernik ini bisa cepat, kalau ada yang tersumbat harus dibolongi. Nanti yang sifatnya butuh kebijakan lebih besar, tentu kami konsultasi dengan pusat. Jadi hari ini saya menjalankan tugas mandor itu," katanya.
Menurut dia, sejumlah pekerjaan fisik di kawasan Borobudur sudah berjalan. Setidaknya ada 13 titik pekerjaan fisik yang sedang dikerjakan.
Baca juga: Pemerintah targetkan penataan akses ke Candi Borobudur rampung 2021
"Saya lihat progresnya bagus, sudah ada yang dibangun, ada di satu lokasi progresnya sampai enam persen. Saya minta ada laporan mingguan, sehingga bisa kami pantau," katanya.
Selain itu ia meninjau pengolahan sampah di Borobudur yang diharapkan akan membuat kebersihan lingkungan wisata terjaga.
"Bagus tadi saya tengok, pengolahan sampahnya terpadu, kebersihan terjaga. Kalau semua sampah di Borobudur bisa ditangani dengan baik, tentu ini akan bagus," tegasnya.
Meskipun fisik telah berjalan namun penataan kawasan Borobudur, lanjut Ganjar, tidak hanya fisik semata. Ada kegiatan, sport tourism, seni, budaya, balkondes, partisipasi masyarakat dan lainnya.
"Jadi penataan ini harus menyeluruh, tidak hanya fokus pada pembangunan fisik semata," katanya.
Baca juga: Menteri PUPR paparkan progres penataan 5 kawasan strategis pariwisata
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021