Praktik ini ditemukan oleh TechCrunch, dikutip Jumat, bahwa terdapat iklan di aplikasi jejaring sosial tersebut yang menyamar menjadi aplikasi Clubhouse versi komputer untuk menyebarkan malware.
Baca juga: Pemilik TikTok ingin buat aplikasi mirip Clubhouse di China
Ketika diklik, pengguna akan dibawa ke situs Clubhouse palsu dan diminta untuk mengunduh aplikasi, yang sebenarnya berisi malware.
Hasil pemeriksaan dengan metode sandbox analysis, TechCrunch menemukan malware dari aplikasi Clubhouse palsu ini mencoba menginfeksi mesin yang terisolasi dengan ransomware.
Kabar baiknya, situs Clubhouse palsu yang diuji tersebut sudah tidak berfungsi lagi ketika dibuka beberapa waktu kemudian.
Meski begitu, masih ada aplikasi palsu lainnya yang menyamar sebagai Clubhouse, versi resmi layanan streaming audio tersebut saat ini hanya tersedia untuk sistem operasi iOS.
Baca juga: Twitter dikabarkan ingin beli Clubhouse
Baca juga: Facebook mulai uji publik aplikasi tanya jawab baru bernama Hotline
Baca juga: Twitter konfirmasi bahwa Spaces akan hadir di web desktop
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021