Pemerintah Kota Bandarlampung mengungkapkan bahwa operasi pasar dan pasar murah pada Ramadhan 2021 ditiadakan guna mencegah kerumunan masyarakat yang berpotensi menimbulkan penyebaran COVID-19.Kita sekarang sedang giat-giatnya memutus COVID-19 di Bandarlampung
"Tahun lalu pasar murah ditiadakan dan tahun ini pun begitu, karena kan setiap kita adakan pasar murah yang terjadi selalu menimbulkan kerumunan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung Adiansyah di Bandarlampung, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya khawatir jika pasar murah dibuka maka peningkatan kasus COVID-19 di Bandarlampung akan semakin meningkat dan menjadi klaster baru.
"Kalau kita adakan pasar murah, itu pasti selalu ramai dan berkerumun, padahal kan kita sekarang sedang giat-giatnya memutus COVID-19 di Bandarlampung," kata dia.
Namun begitu, lanjut dia, guna mengantisipasi lonjakan harga komoditas selama Ramadhan maka pihaknya akan melakukan sidak ke pasar tradisional dan modern.
"Kita nanti akan sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, nanti akan ada evaluasinya," kata dia.
Ia pun meminta kepada pedagang dan pemasok barang untuk tidak mengambil kesempatan menaikkan harga pada Ramadhan.
Sementara itu, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana berharap stok komoditas di pasar tetap terjaga selama Ramadhan dan tidak ada peningkatan harga yang tinggi terhadap bahan-bahan pokok.
"Operasi pasar kita tiadakan karena sedang pandemi COVID-19, tapi saya harap harga tidak meningkat tinggi dan pasokan tetap terjaga lancar," kata dia.
Baca juga: DKI Jakarta segera gelar pasar murah
Baca juga: DKPKP gelar bazar cabai murah di pasar dan kantor kelurahan
Baca juga: Gubernur Sulteng: Pasar murah untuk stabilkan harga bahan pokok
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021