KKB kembali tembak mati guru di Beoga

9 April 2021 20:48 WIB
KKB kembali tembak mati guru di Beoga
Pasukan gabungan TNI-Polri memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak mati dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. (ANTARA/HO/Humas Satgas Nemangkawi)
Aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, kembali berulang, setelah pada Jumat petang seorang guru SMP Negeri 1 Beoga dilaporkan ditembak oleh kelompok bersenjata itu hingga meninggal dunia.

Pejabat Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan korban bernama Yonatan Randen merupakan guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma. Penembakan terhadap guru oleh KKB di Beoga ini merupakan yang kedua kalinya dalam sepekan ini.

"Benar telah terjadi penembakan terhadap guru SMP Negeri 1 Julukoma hingga korban meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Kompol Nyoman.

Baca juga: TNI-Polri buru KKB pembunuh guru di Beoga
Baca juga: Evakuasi guru ditembak KKB belum bisa dilakukan
Baca juga: KKB Sabinus Waker tembak seorang guru hingga tewas di Intan Jaya


Korban diketahui tertembak di rumahnya yang berada di ujung Bandara Beoga pada Jumat petang sekitar pukul 16.45 WIT.

Sehari sebelumnya, rekan korban yang juga berprofesi sebagai guru yaitu Oktovianus Rayo (42), juga tewas ditembak oleh KKB yang mendatangi kiosnya pada Kamis (8/4) pagi.

Kompol Nyoman menyebutkan bahwa jenazah almarhum Yonathan kini sudah berada di Puskesmas Beoga bersama jenazah almarhum Oktovianus.

Informasi lain menyebutkan bahwa KKB sempat menculik Kepala SMP Negeri 1 Julukoma, Junaedi Arung Salele, namun yang bersangkutan berhasil diamankan oleh anggota TNI ke Koramil Beoga.

Menanggapi kejadian kekerasan beruntun yang dilakukan oleh KKB di wilayah Beoga tersebut, Kepala Humas Satgas Nemangkawi KBP Iqbal Alqudussy meminta warga Papua tidak perlu takut atas teror yang diciptakan oleh KKB itu.

"TNI-Polri telah mengantongi identitas dan nama-nama Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut yang kini kabur ke wilayah Beoga," ujarnya.

Masifnya penembakan kepada warga sipil, katanya, membuktikan bahwa saat ini KKB semakin terdesak sehingga mereka melakukan penembakan dengan sangat tidak bertanggung jawab dan merampas HAM orang lain dengan cara dibunuh.
 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021