"Saya sudah pernah melihat kaledo di televisi tapi baru kali ini mengetahui rasanya yang unik dan tak ada duanya," kata Andhara saat pembukaan Kemilau Sulawesi V, di Palu, kemarin.
Begitu mendarat di Palu, sehari sebelumnya, perempuan kelahiran 25 November 1987 itu langsung diajak Panitia Kemilau Sulawesi jalan-jalan mengelilingi Kota Palu sebelum akhirnya menikmati seporsi kaledo.
Keunikan Kaledo, menurut dia, terletak pada penyajian tulang kaki sapi yang masih terlihat kukunya. Tulang sapi tersebut berbalut daging sapi yang empuk.
"Rasanya gurih dan asam khas masakan Indonesia timur," kata Andhara yang juga None Jakarta 2007.
Kaledo adalah singkatan dari kaki lembu donggala. Palu sebelumnya termasuk dalam wilayah Kabupaten Donggala sebelum akhirnya mekar menjadi kota administratif, 32 tahun silam.
Adanya kaledo, menurut Andhara, menunjukkan keberagaman masakan asli Nusantara. Masakan berkuah asam itu harus dijaga jangan sampai punah di tengah banyaknya masakan modern yang ada saat ini.
"Kita harus bangga memiliki kaledo," kata Andhara yang berjanji akan menceritakan keunikan masakan itu ketika pulang ke Jakarta.(*)
(T.R026/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010