Sesampainya di ujung bandara, kelompok KKB melakukan penembakan sebanyak dua kali namun korban penembakan tersebut tetap menancap gas menuju kampung Ongolan. Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan KKB dari arah belakang Koramil, dan pasukan TNI melakukan tembakan balasan ke arah tersebut.
Baca juga: Kapolda Papua: Guru korban penembakan KKB di Beoga bertambah
Kontak tembak berlangsung sejak pukul 16.30 hingga 18.30 WIT antara aparat TNI dengan gerombolan KKB. Hingga guru Yonatan Renden ditemukan telah meninggal dunia di depan rumah kepala sekolah JS, di Kampung Ongolan.
Aparat membawa korban menuju Puskesmas Beoga untuk mendapat pertolongan medis namun nyawa guru SMP Negeri Beoga tersebut sudah tidak tertolong dan meninggal dunia.
Kepala Humas Satgas Ops Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudussy dalam keterangan yang diterima ANTARA, Sabtu menjelaskan, aparat telah mendapat nama kelompok kriminal bersenjata tersebut.
"Polri telah mengamankan TKP, membuat perimeter pengamanan, mendatangi Puskesmas Beoga, berkoordinasi dengan Koramil dan Yonif Raider 715. Diperkirakan ini merupakan kelompok KKB Muara dengan perkuatan senjata kurang lebih 20," ungkapnya.
TNI dan Polri telah meningkatkan pengamanan khususnya bagi tenaga pengajar di Papua, dan akan terus mengejar kelompok bersenjata tersebut.
"Masyarakat tidak perlu takut atas teror yang diciptakan oleh kelompok kriminal bersenjata, karena TNI dan Polri akan terus mengejar mereka kemanapun mereka kabur," kata Kombes Iqbal Al Qudussy menegaskan.
Baca juga: Evakuasi guru ditembak KKB belum bisa dilakukan
Baca juga: Bupati Puncak kutuk kelompok bersenjata tembak guru di Beoga
Pewarta: Muhsidin
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021