Dengan memanfatkan teknologi tercanggih, penyelenggara terus memantau suhu seluruh staf yang ada di venue dan memeriksa mereka untuk memastikan jurnalis dapat bekerja dari jarak jauh.
Dikutip dari kantor berita Kyodo, uji coba 10 hari itu dijadwalkan hingga Sabtu di lima venue Olimpiade Musim Dingin, yang akan menjadi tempat pertandingan skating, curling dan olahraga di atas es lainnya.
Di venue hoki es, sekitar 1.000 anggota staf memasang termometer jenis chip nirkabel di bawah lengan dan bagian tubuh lainnya. Data tersebut dikirim ke pusat manajemen melalui ponsel pintar atau smartphone.
Baca juga: China kecam AS politisasi olahraga terkait boikot Olimpiade Beijing
Menurut penyelenggara, semua anggota staf telah menerima vaksin virus corona.
Penonton juga sudah diizinkan memasuki beberapa tempat, tetapi mereka dilarang duduk bersebelahan. Sebelum masuk, mereka harus menunjukkan kode kesehatan mereka lewat smartphone untuk memastikan apakah mereka memiliki risiko infeksi yang tinggi.
Sistem yang diluncurkan oleh pemerintah China pada awal 2020 itu berupa kode QR warna-warni yang diberikan kepada warga untuk mendaftar masuk ke sebuah tempat, sekaligus melacak jika mereka melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi virus corona.
Dengan lampu hijau yang ditampilkan di ponsel pintar, mereka akan diizinkan masuk ke gerbong kereta api, toko, restoran dan gedung perkantoran.
Salah satu pejabat penyelenggara mengatakan, "Setelah program uji coba tersebut, kami akan menganalisis apa yang kurang sambil mendengarkan pendapat dari Komite Olimpiade Internasional."
Baca juga: AS akan bahas boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Baca juga: Stadion utama Olimpiade Musim Dingin Beijing rampung
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021