"Ini bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mendorong perekonomian masyarakat. Terlebih jelang Lebaran di mana kebutuhan konsumsi masyarakat memang sedang tinggi-tingginya," ungkap Bima di Jakarta, Sabtu.
Bima menyakini kebijakan tersebut akan memberi dampak positif bagi industri digital, meski efek secara jangka pendek belum bisa diproyeksikan, mengingat hal tersebut tergantung dari mekanisme pelaksanaan di lapangan.
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan dana Rp500 miliar untuk menyubsidi ongkos kirim dari pembelian barang melalui daring (online) pada Harbolnas pada H-10 atau H-5 menjelang Idul Fitri 1422 Hijriah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/4), mengatakan pemberian stimulus ini untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan mendorong penjualan daring untuk produk dalam negeri.
Baca juga: Gratis ongkos kirim, alasan utama belanja online
Airlangga memastikan stimulus ini merupakan amanat dari Presiden Jokowi yang berpesan untuk tetap menjaga tren pemulihan ekonomi sembari terus memulihkan aspek kesehatan masyarakat dari pandemi COVID-19.
"Oleh karena itu (stimulus) yang terkait dengan demand side (permintaan) perlu dilanjutkan," ujarnya.
Selain subsidi untuk belanja daring, pemerintah juga menyiapkan beberapa stimulus lain seperti memastikan pihak swasta membayar Tunjangan Hari Raya kepada karyawan, penyaluran bantuan sosial berupa beras 10 kilogram, percepatan realisasi manfaat perlindungan sosial, dan penjaminan kredit usaha bagi sektor hotel, restoran dan kafe.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021