Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebarluaskan konsep digitalisasi pelabuhan antara lain dengan menerapkan penggunaan teknologi automatic identification system (AIS) kepada kapal ikan di sejumlah pelabuhan perikanan.AIS akan menginformasikan kepada sistem pemantau yang ada di pelabuhan lokasi kapal berada dan akan memberikan respons cepat apabila terjadi kondisi darurat
Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi (Pusdatin) KKP Budi Sulistyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengemukakan penerapan teknologi AIS berlangsung di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Jawa Tengah, setelah sebelumnya digelar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Banten.
"Kami melakukan sosialisasi kegunaan dan penggunaan AIS bagi nelayan yang dihadiri pemilik dan nakhoda kapal perikanan," katanya
Ia memaparkan, ada 10 kapal perikanan di PPS Cilacap yang dipasangi teknologi hasil penelitian Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan Wakatobi tersebut.
Mengenai cara kerjanya, AIS akan menginformasikan kepada sistem pemantau yang ada di pelabuhan lokasi kapal berada dan akan memberikan respons cepat apabila terjadi kondisi darurat.
Dengan demikian, lanjutnya, keselamatan nelayan saat melaut lebih terjamin dan penangkapan ikan di luar kawasan izin kapal dapat dicegah.
Budi menambahkan penerapan AIS juga dirancang untuk memberikan informasi akurat kapan kapal akan merapat ke pelabuhan untuk melakukan bongkar muat.
Selain penerapan teknologi AIS, KKP melalui Pusdatin, Ditjen Perikanan Tangkap, Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) dan Solusi 247 juga memasang timbangan online di PPS Cilacap dan PPN Karangantu. Pelabuhan tersebut saat ini menjadi percontohan pelabuhan berbasis digital di Indonesia.
Penerapan timbangan online sebagai upaya KKP mempercepat proses penimbangan hasil tangkapan kapal perikanan yang terhubung dengan data center. Keberadaan timbangan tersebut merupakan bagian dari implementasi kebijakan Satu Data KKP.
Budi menerangkan selanjutnya AIS dan timbangan online akan diintegrasikan untuk memperkuat manajemen pelabuhan percontohan berbasis digital tersebut. Integrasi ini diharapkan selesai terbangun pada Juni 2021.
"Digitalisasi pelabuhan sebagai langkah dimulainya transformasi digital pengelolaan sumber daya perikanan tangkap yang selaras dengan kebijakan transformasi digital untuk mendukung peningkatan pelayanan publik," ucap Budi.
Baca juga: KKP ajak Jepang kerja sama kembangkan teknologi perikanan
Baca juga: KKP genjot transformasi digital untuk tingkatkan PNBP sektor perikanan
Baca juga: KKP: Inovasi digital efisienkan rantai pasok ikan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021