"Yang penting semua warga aman dulu, sehingga warga harus dievakuasi di satu titik untuk memudahkan dalam pemantauan," kata Menteri Sosial, yang pada Minggu pukul 02.00 WIB mendatangi Kantor Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, untuk mengecek dampak gempa.
"Sebaiknya memang warga di luar rumah karena rumah mereka di bawah tebing dan tidak memungkinkan untuk ditempati, khawatir nanti akan terjadi gempa susulan," katanya.
Ia menambahkan, warga yang tinggal di daerah pegunungan berisiko terdampak tanah longsor jika gempa susulan terjadi.
"Untuk saat ini apa yang bisa diselamatkan sebaiknya diselamatkan dan orangnya agar segera mengungsi, pindah di lapangan, dan besok akan segera saya dukung dengan penyediaan prasarana," katanya.
Menteri Sosial menginstruksikan pembangunan segera tenda-tenda pengungsian dan dapur umum untuk membantu warga yang terdampak bencana.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, wilayah Kecamatan Tempursari paling parah terdampak gempa. Jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa tercatat 428 unit di kecamatan itu.
"Kami akan sampaikan ke Bapak Presiden terkait pembangunan (kembali) rumah yang rusak," kata Menteri Sosial.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah menunjuk Dandim 0821/Lumajang sebagai koordinator penyaluran bantuan bagi korban bencana dan Kepala Polres Lumajang sebagai koordinator lapangan penanganan dampak gempa.
Baca juga:
BPBD Lumajang: Lima meninggal dan belasan terluka akibat gempa
BPBD Lumajang buka posko pengungsian di Desa Kaliuling
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021