5000 pengungsi di Malaka telah pulang

11 April 2021 17:59 WIB
5000 pengungsi di Malaka telah pulang
Penjabat Bupati Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Viktor Manek. (Antara/Benny Jahang)
Sebanyak 5000 warga yang sempat mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian di Betun, ibu kota Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, telah kembali ke rumahnya masing-masing setelah air banjir sudah surut.

Penjabat Bupati Malaka, Viktor Manek kepada ANTARA di Kupang, Ahad, mengatakan pemerintah telah memfasilitasi pemulangan terhadap 5000 pengungsi kembali ke rumah masing-masing.

"Proses pemulangan terhadap para pengungsi dilakukan pemerintah Kabupaten Malaka pada Sabtu (10/4)," kata Viktor Manek ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Ahad.

Ia mengatakan seluruh pengungsi seperti dari Kecamatan Malaka barat dan Malaka Tengah sudah dipulangkan.

Baca juga: 4.104 rumah penduduk Malaka rusak akibat bencana banjir

Baca juga: Warga Malaka yang terisolir akibat banjir bertahan di loteng rumah


Pemerintah Kabupaten Malaka bersama aparat TNI/Polri dan pemerintah di daerah terdampak bencana banjir bandang melakukan pembersihan rumah-rumah warga yang sempat tergenang air banjir bandang.

"Rumah-rumah warga yang sebelumnya terendam air banjir bandang dibersihkan terlebih dahulu, sehingga saat pengungsi pulang rumah sudah bisa ditempati," katanya.

Pemerintah Kabupaten Malaka juga tetap membuka dapur umum untuk kebutuhan logisitik para warga terdampak bencana alam banjir bandang yang ditangani langsung pemerintah desa.

Selama pengungsi berada di lokasi pengungsian, pemerintah Kabupaten Malaka membuka dapur umum yang ditangani ibu-ibu lintas agama di daerah itu.

"Para ibu-ibu lintas agama bersama para biarawati di Malaka bersama-sama membantu menyiapkan makanan bagi para korban bencana alam banjir bandang siklon tropis seroja. Kebersamaan ini menjadi kekuatan yang luar biasa dalam penanganan bencana alam ini di Malaka," kata Viktor Manek.*

Baca juga: Banjir genangi 23 desa di Malaka NTT

Baca juga: Bupati: Banjir di Malaka akibat intensitas curah hujan tinggi

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021