"Kondisi ini wajib diwaspadai bagi wisatawan di sekitar pesisir pantai dan bagi nelayan dengan perahu (berukuran) kecil-menengah," kata Prakirawan Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Indah Retno Wulan saat dihubungi di Yogyakarta, Senin.
Indah mengatakan gelombang laut dengan kategori tinggi itu diperkirakan terjadi di pesisir selatan Yogyakarta hingga 16 April 2021.
Menurut Indah, gelombang tinggi tersebut terjadi karena saat ini muncul gangguan cuaca berupa beberapa tekanan udara rendah di selatan Jawa dengan tekanan 971 sampai 1010 hpa.
Baca juga: Siklon Tropis Odette bertumbuh, waspada gelombang tinggi
Selain itu, naiknya gelombang laut juga dipicu perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan antara belahan bumi bagian selatan bertekanan 971 hpa dengan belahan bumi bagian utara bertekanan 1012 hpa di Teluk Benggala.
Perbedaan tekanan udara itu, kata dia, yang kemudian meningkatkan kecepatan angin di wilayah perairan dan selanjutnya memicu gelombang tinggi.
Untuk meningkatkan kewaspadaan warga DIY, BMKG Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di Perairan Selatan Yogyakarta.
Selain gelombang tinggi, BMKG juga menyebut potensi hujan ringan hingga sedang bakal mengguyur seluruh kabupaten/kota di DIY mulai pagi hingga malam hari.
Pada pagi hari, hujan ringan-sedang diperkirakan mengguyur Kulon Progo, Bantul, Kota Yogyakarta, Gunungkidul Barat dan Sleman. Berikutnya, siang sampai sore potensi hujan ringan-sedang di Sleman Utara, Kulon Progo Utara, Bantul Utara, Gunungkidul Utara, dan Kota Yogyakarta.
Sedangkan pada malam hari, hujan ringan berpotensi mengguyur wilayah Sleman, Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.
Baca juga: BMKG: Gelombang ekstrem masih berpotensi terjadi dampak Siklon Seroja
Baca juga: Siklon Seroja berdampak gelombang ekstrem lebih enam meter di NTT
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021