Tim Falakiyah tingkat Provinsi Papua akan memantau hilal Ramadhan 1442 Hijriah/2021 Masehi di Pantai Kompleks PLTU Holtekamp, Kota Jayapura pada Senin (12/4) sore WIT.Kepastian 1 Ramadhan 1442 H/2021 M akan menunggu hasil sidang isbat (penetapan) awal Ramadhan 1442 H dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia yang akan dilaksanakan pada 12 April 2021
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Pendeta Amsal Yowei di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya akan melihat hilal secara langsung atau melalui alat yang dikenal sebagai rukyat.
"Kepastian 1 Ramadhan 1442 H/2021 M akan menunggu hasil sidang isbat (penetapan) awal Ramadhan 1442 H dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia yang akan dilaksanakan pada 12 April 2021," katanya.
Menurut Amsal, sidang akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama di Jakarta. Kementerian Agama menggunakan data hasil hisab dan hasil rukyat melalui sidang isbat ini.
Senada dengan Pendeta Amsal Yowei, Sub Koordinator Bidang Instrumentasi dan Kalibrasi pada Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Suroto yang juga anggota Tim Falakiyah mengatakan mengacu data prakiraan cuaca pada Senin (12/4) yang dirilis BBMKG Wilayah V Jayapura, Kota Jayapura dan sekitarnya cerah berawan di pagi dan siang hari, hujan ringan di malam dan dini hari.
"Untuk Kabupaten Keerom cerah berawan di pagi hari, hujan lokal di siang hari dan hujan ringan di malam dan dini hari," katanya.
Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Agus Salim mengatakan pihaknya akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadan 1442 H di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia, yang berasal dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag kabupaten/kota yang bekerja sama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat.
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.
Sedangkan rukyat adalah mengamati hilal adalah penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi), rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik.
Baca juga: Corona hentikan tradisi menyambut Ramadhan di Lembah Baliem
Baca juga: BI Papua siapkan uang kartal Rp2,1 triliun jelang Idul Fitri
Baca juga: Yonif 126/KC berlebaran bersama warga perbatasan RI-PNG
Baca juga: Yonif 725/WRG shalat Id bersama warga perbatasan RI-PNG
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021