Aksi pembakaran yang dilakukanMinggu malam (11/4) dengan membakar sejumlah ruangan milik SMPN 1 Beoga yang berada satu kawasan dengan SMAN 1 dan SD Inpres Beoga.
"KKB membakar enam ruang SMP ditambah satu ruang laboratorium, satu ruangan perpustakaan dan gudang, jadi total sembilan ruangan yang sudah dibakar" jelas Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar saat dihubungi dari Jayapura, Senin.
Dia menjelaskan, sebelum melakukan pembakaran, KKB sempat memprovokasi aparat keamanan dengan melepaskan sejumlah tembakan kearah Koramil Beoga namun tidak diindahkan.
Baca juga: Kapolda Papua akan kerahkan helikopter evakuasi warga dari Beoga
Baca juga: Kapolda Papua akan kerahkan helikopter evakuasi warga dari Beoga
KKB diduga bersembunyi di sekitaran ujung lapangan terbang Beoga, dan berharap segera mendapat penambahan pasukan untuk memperkuat personel yang ada.
"Mudah-mudahan dengan adanya penambahan personel dapat memperkuat pasukan yang ada di Beoga," harap Ipda Ali Akbar.
Aksi penembakan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak menyebabkan dua orang meninggal yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis (8/4) dan Yonatan Renden ditembak Jumat (9/4).
Oktovianus Rayo ditembak dirumahnya yang juga dijadikan kios atau warung, sedangkan Yonathan Renden ditembak saat hendak mengambil terpal untuk menutupi jenazah Oktovianus.
Jenazah kedua guru, sudah dievakuasi ke Timika sejak Sabtu (10/4).
Baca juga: Kepsek SMP: Rumah korban penembakan di Beoga sempat dikepung KKB
Baca juga: Polisi kantongi nama-nama KKB penembak guru hingga tewas di Beoga
Baca juga: Polisi kantongi nama-nama KKB penembak guru hingga tewas di Beoga
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021