Seperti dilaporkan Daily Mail, feminis di sebuah majalah berpengaruh menuduh film itu "secara sembrono membeda-bedakan perempuan dan laki-laki" dan mungkin merusak anak-anak.
Majalah terbitan AS, "Ms" mengklaim rasio karakter satu wanita dari tujuh laki-laki adalah 'tidak adil' dan perempuan digambarkan negatif di dalam film, itu, mulai dari omelan ibu pemilik boneka tokoh sentral, Andy, hingga ke karakter Barbie yang 'terlalu emosional'.
Boneka plastik itu juga disebut 'pengkhianat' di dalam film tersebut karena meninggalkan kelompok demi hidup dengan Ken, sesuai impiannya.
Majalah tersebut menunjukkan bahwa Ken digambarkan 'sebagai fashionista gay yang menyukai gemerlapan dan menulis dengan tinta ungu ... ini film keluarga yang merusak gender dan norma seksual."
"Kelakar tentang Ken, dengan memadukan homofobia dan kebencian terhadap wanita, menyampaikan pesan bahwa seburuk-buruknya anak laki-laki adalah jadi perempuan atau homoseks.'
Menurut penulis Natalie Wilson: 'Anak-anak yang tumbuh besar dengan menonton tayangan yang membeda-bedakan perempuan dengan laki-laki akan tumbuh besar dengan ide stereotipe tentang sosok laki-laki dan perempuan.'
Dia menambahkan: 'Ya, film sangat lucu dan cerdas. Ya, film itu menyenangkan dan segar. Ya, itu berisi campuran dialog jenaka khas serta visual yang memanjakan mata.
"Tapi, Pixar belum menanggalkan skenario tentang kehebatan laki-laki. Mereka juga masih menganggap "setiap orang adalah kulit putih dan kelas menengah" .(BRT/ADM/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010