PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan laba sepanjang tahun 2020, hal itu sesuai dengan laporan kinerja Desember 2020.Bank Jatim bersyukur, di tengah-tengah pandemi kami masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman seusai melaksanakan analyst meeting pemaparan kinerja keuangan Tahun Buku 2020 melalui virtual, Rabu mengakui tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi industri perbankan, sebab pandemi COVID-19 melanda hampir seluruh belahan dunia dan membuat sektor bisnis mengalami penurunan dan berdampak secara tidak langsung terhadap kinerja industri perbankan.
"Namun demikian Bank Jatim bersyukur, di tengah-tengah pandemi kami masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Year on Year/YoY)," kata Busrul, kepada wartawan.
Jika dibandingkan dengan kinerja industri perbankan secara nasional dan regional Jawa Timur, tambahnya, pertumbuhan kinerja Bank Jatim berada di atas pertumbuhan rata rata.
Berdasarkan kinerja Desember 2020, aset Bank Jatim tercatat Rp83,62 triliun atau tumbuh 9,00 persen, laba bersih tercatat Rp1,49 triliun atau tumbuh 8,17 persen (YoY).
Selama tahun buku 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim juga mencatatkan pertumbuhan 13,08 persen (YoY) yaitu sebesar Rp68,47 triliun.
"Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat," kata Busrul, menjelaskan.
Dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif meskipun di tengah-tengah pandemi yaitu tumbuh 8,16 persen (YoY) atau sebesar Rp41,48 triliun.
Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp24,35 triliun atau tumbuh 5,42 persen (YoY). Diikuti oleh kredit komersial sebesar Rp10,33 Triliun atau tumbuh 11,95 dan kredit di sektor UMKM sebesar Rp6,80 triliun.
Komposisi rasio keuangan periode Desember 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,77 persen, kemudian Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,55 persen, dan Return On Asset (ROA) 1,95 persen.
"Selama pandemi, kami juga berpartisipasi dalam mendukung program restrukturisasi kredit yang dicanangkan pemerintah. Sampai dengan Maret 2021, kami telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 3.297 Debitur dengan total outstanding Rp1,82 triliun atau sekitar 4,37 persen dari total penyaluran kredit Bank Jatim," katanya.
Sementara itu, untuk kinerja keuangan Maret 2021 juga menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya (YoY). Total aset tercatat 89,65 atau tumbuh 28,58 persen (YoY), sedangkan laba bersih tercatat 448 Miliar atau tumbuh 2,20 persen (YoY).
Selama triwulan I 2021, penyaluran kredit Bank Jatim tercatat Rp41,73 triliun atau tumbuh 8,63 persen (YoY), sedangkan dana pihak ketiga tercatat Rp76,09 triliun atau tumbuh secara signifikan 31,72 persen.
"Dari kinerja tersebut, kami optimistis dapat mencapai target kinerja keuangan yang baik di tahun 2021. Beberapa langkah telah kami siapkan dalam mendukung pencapaian target tersebut, salah satuya adalah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang akan dimulai lagi pada tahun ini dengan plafon Rp1 triliun," katanya.
Selanjutnya, Bank Jatim juga akan berusaha meningkatkan market share untuk kredit multiguna yang saat ini masih sebesar lebih dari 60 persen.
Baca juga: Bank Jatim: Realisasi penyaluran dana PEN 97 persen
Baca juga: Kredit sektor UMKM Bank Jatim sumbang pertumbuhan tertinggi
Baca juga: Salurkan dana PEN sebesar Rp2,57 triliun, Bank Jatim gandeng Pemprov
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021