Hyundai Motor Co dan afiliasinya Kia Corp secara bertahap akan meluncurkan 21 kendaraan listrik sel bahan bakar hidrogen dan kendaraan listrik lainnya, termasuk Hyundai IONIQ 5 dan Kia EV8, di China mulai tahun depan untuk mendapatkan bagian di pasar kendaraan listrik di negara itu, kata grup perusahaan dalam sebuah pernyataan, dilansir Yonhap, Kamis.
Produsen mobil telah mengalami penjualan yang lemah di China dalam beberapa tahun terakhir karena dampak perselisihan diplomatik antara Seoul dan Beijing mengenai penerapan sistem anti-rudal AS di Korea Selatan pada tahun 2017.
Baca juga: Hyundai perluas penundaan operasi pabrik karena kekurangan chip
Untuk membuat terobosan ke pasar kendaraan hidrogen China, grup tersebut berencana untuk membangun pabrik sistem sel bahan bakar hidrogen luar negeri pertamanya di China pada tahun depan.
Pada bulan Maret, grup tersebut memulai pembangunan pabrik sistem sel bahan bakar hidrogen HTWO Gwangzhou dengan tujuan untuk memproduksi 6.500 unit per tahun mulai tahun 2023. Pabrik HTWO Gwangzhou akan sepenuhnya dimiliki oleh grup otomotif Korea.
Hyundai mengharapkan permintaan untuk sistem sel bahan bakar hidrogen tumbuh lebih lanjut di China, pasar mobil terbesar di dunia, karena pemerintah China berupaya menyediakan 1 juta kendaraan bertenaga hidrogen pada tahun 2035.
Baca juga: Hyundai New Santa Fe resmi mengaspal di Indonesia
Dalam peta jalan hidrogennya yang luas, Hyundai bertujuan untuk memproduksi 500.000 kendaraan hidrogen dan 700.000 sistem sel bahan bakar hidrogen pada tahun 2030 untuk memperkuat status terdepan di pasar kendaraan hidrogen global.
Saat ini, Hyundai mengoperasikan pabrik sistem sel bahan bakar hidrogen domestik. Mereka juga berencana membangun pabrik di Eropa dan Amerika Serikat.
Terkait upaya tersebut, Hyundai Motor berencana meluncurkan mobil listrik sel bahan bakar hidrogen Nexo di China akhir tahun ini.
Produsen sedan Sonata dan SUV Palisade itu juga berencana untuk memperkenalkan sedan G80 kelas atas dan SUV GV80 di bawah merek independen Genesis di China tahun ini.
Hyundai dan Kia, yang bersama-sama membentuk produsen mobil terbesar kelima di dunia berdasarkan penjualan, akan mengurangi jumlah kendaraan bermesin pembakaran di jajaran produk China dari 21 menjadi 14 pada 2025 untuk memenuhi permintaan pelanggan China, kata pernyataan itu.
Baca juga: Hyundai bermitra dengan Uber pasok kendaraan listrik di Eropa
Baca juga: Hyundai perkenalkan minivan terbaru bernama Staria
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021