"Ada baiknya sebelum menggunakan media sosial, kita berpikir sekali, dua kali untuk mengukur risikonya, apalagi soal privasi," kata Nicholas dalam acara bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Surabaya, Jumat.
Baca juga: Cara Nicholas Saputra kurangi sampah dan jaga lingkungan
Menurut aktor "Gie" (2005) tersebut, ia merasa bahwa pengguna media sosial kebanyakan masih belum terlalu memiliki kesadaran akan privasi di ruang digital. Ia sendiri mengaku sangat menjaga untuk tidak membagikan hal-hal yang terlalu personal ke dunia maya.
"Kulturnya mungkin masih kurang menjujung tinggi privasi, kayak misalnya soal masalah keluarga, dan lainnya. Saya sendiri sangat menjunjung tinggi hal itu karena ini efeknya bias ke mana-mana; mulai dari keamanan (data), cyber bullying, bahkan bukan hanya untuk kita sendiri tapi juga orang-orang di sekitar kita," jelas Nicholas.
"Saya juga menjaga privasi orang-orang di sekitar saya. Kita enggak tahu dunia digital ke depannya bakal gimana, tapi yang jelas, jejak digital enggak pernah hilang," ujarnya menambahkan.
Aktor pemeran Rangga dalam serial film legendaris "Ada Apa Dengan Cinta?" itu juga mengatakan, penting bagi warganet untuk beretika saat bermain media sosial. Ia menyoroti fenomena perundungan siber (cyber bullying) yang tak jarang menghiasi dunia digital Indonesia.
"Public figure sangat rentan dapat cyber bullying, mengingat followers dan yang komen banyak. Tapi, bukan cuma public figure saja yang mengalami, orang-orang yang bukan public figure pun bisa mendapatkan itu walaupun intensitasnya berbeda. Maka, kecepatan teknologi harus bisa berimbang sama etika," paparnya.
Nicholas pun mengajak masyarakat yang sering bermain di internet untuk bijak dalam menggunakannya. Menurut dia, teknologi memiliki banyak manfaat dan dampak positif bila penggunanya mampu berkawan dengan baik dan sadar akan hal itu.
"Media sosial sepertinya adalah hal yang enggak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Kita bisa menggunakan itu untuk mengekspresikan diri, berkomunikasi, diskusi, dan lainnya. Ini adalah platform yang bisa digunakan untuk berbagai macam hal, dan kuasanya ada di pengguna," pungkasnya.
Baca juga: Napas baru dunia pariwisata Indonesia
Baca juga: Tips wisata di kala pandemi menurut Nicholas Saputra
Baca juga: Ruangguru tunjuk Nicholas Saputra jadi duta belajar
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021