Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Istiono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat mengatakan operasi keselamatan menyasar masyarakat sebagai sarana sosialisasi agar mengundurkan niat mudik lebaran.
Baca juga: Kakorlantas tegaskan tidak rekomendasikan mudik sebelum 6 Mei
Istiono mengatakan dengan sosialisasi, diharapkan masyarakat sadar untuk mengurungkan niat mudik pada lebaran 2021 baik sebelum atau sesudah peniadaan mudik pada 6-17 Mei 2021.
“Operasi keselamatan salah satunya untuk sosialisasi terkait peniadaan mudik. Kita akan gencar mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudik, baik sebelum, ketika peniadaan mudik dimulai atau sesudahnya,” kata Istiono.
Istiono mengungkapkan operasi keselamatan juga bentuk sosialisasi masyarakat bahwa polisi serius untuk menghalau pemudik yang tetap nekat meski peniadaan mudik sudah diterbitkan pemerintah. Salah satu keseriusan polisi yakni dengan menyiapkan 333 titik penyekatan dari Bali sampai Lampung.
“Kita juga sosialisasi titik-titik penyekatan. Ini kita beritahu supaya masyarakat bisa memahami tidak ada celah untuk lolos dari penyekatan peniadaan mudik,” ujarnya.
Setelah sosialisasi, peniadaan mudik akan dimulai pada 6-17 Mei 2021. Istiono memastikan jajarannya berjaga 24 jam untuk memastikan tidak ada pemudik yang lolos dari pos-pos penyekatan.
“Kami pastikan tidak ada yang bisa lolos. Anggota berjaga 24 jam, ada 3 Shift. Kami ingin masyakarat sadar bahwa tujuan peniadaan mudik untuk kebaikan bersama dalam memutus rantai penyebaran COVID-19,” jelas Istiono.
Baca juga: Korlantas siapkan pos penyekatan 24 jam antisipasi mudik jalur selatan
Baca juga: Kakorlantas tinjau Gerbang Tol Cileunyi siapkan penyekatan pemudik
Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021