"Kami akan coba bantu nanti bagaimana caranya agar warga yang mengungsi ini bisa segera direlokasi. Kami akan tanyakan kepada Walikota Kupang dan juga desak pemerintah pusat," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani saat berdialog dengan korban bencana alam di salah satu posko bencana Siklon Seroja di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Ahad.
Menurut dia, banyak korban bencana alam di Kota Kupang yang rumahnya hilang, bahkan mereka terpaksa menumpang di rumah orang dan posko pengungsian sambil menunggu kejelasan soal kapan akan mulai direlokasi.
Baca juga: Ditemukan pengungsi bencana NTT reaktif COVID-19 di Kota Kupang
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Muzani yang didampingi oleh Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTT Esthon Foenay dan Koordinator Tenaga Ahli Fraksi Gerindra MPR/DPR RI membagi-bagikan 20-an karung beras untuk para pengungsi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan sejumlah bantuan uang tunai kepada pewakilan dari korban bencana alam yang rumahnya untuk menampung korban bencana alam lainnya yang tidak mempunyai rumah.
"Kami berikan sedikit bantuan ini semoga saja berguna bagi korban bencana alam di sini," ujarnya.
Usai dari lokasi tersebut, Ahmad bersama rombongan menuju ke lokasi longsor di Kota Kupang yang menghancurkan sejumlah rumah sehingga tak layak lagi dihuni warga sekitar.
Anastasia, warga di Kelurahan Oebufu, yang juga terdampak akibat bencana tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Partai Gerindra yang mau membantu warga pengungsi di lokasi tersebut.
"Tadi Pak Sekjen tanya beta tinggal di sini, saya bilang mau bagaimana lagi, untuk sementara di sini saja," katanya.
Baca juga: Pemkab Kupang turunkan tim ke lokasi tanah longsor Tunbaun
Terkait dengan relokasi, menurut dia, Pemerintah Kota Kupang sudah melakukan pendataan, termasuk di posko tempatnya mengungsi. Namun, sampai saat ini keputusan soal kapan akan direlokasi belum ada kepastian.
Anastasia berharap agar secepatnya warga korban bencana itu dipindahkan sehingga mereka bisa beraktivitas lain, tanpa terbebani dengan masih tinggal sementara di posko bencana kelurahan.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021