"Jangan lupa, Febri mulai sama saya ketika saya mulai melatih Persib di sana dan saya kasih banyak kesempatan untuk dia," kata Dejan saat konferensi pers virtual jelang leg kedua semifinal Piala Menpora, Minggu.
Semula, tidak banyak orang yang mempercayai kemampuan pemain kelahiran Bandung itu, tetapi "feeling" Dejan ternyata kuat dan terbukti Febri Hariyadi sekarang menjadi salah satu pemain inti.
"Sekarang, Febri menjadi salah satu pemain inti. Bukan cuma di Persib, tapi juga di timnas (tim nasional)," kata pelatih asal Serbia itu.
Baca juga: Irfan Bachdim-Gufron masih absen bela PSS Sleman lawan Persib Bandung
Baca juga: Unggul di leg pertama, Persib Bandung pertahankan permainan menyerang
Meski demikian, Dejan tak ingin timnya hanya mewaspadai satu-dua pemain karena Persib punya pemain berkualitas yang semuanya perlu diwaspadai, apalagi Persib Bandung sudah unggul di leg pertama.
"Satu tim kuat kalau seluruh pemain kerja bersama-sama. 'Off course' Persib ada berapa pemain yang bagus sekali dan sudah lama di sepak bola Indonesia dan nama dia sudah cukup bagus," ujarnya.
Artinya, kata Dejan, pertandingan leg kedua semifinal antara PSS Sleman dan Persib Bandunh akan berjalan sangat menarik karena kedua tim sama-sama punya kualitas dan ingin menang.
"Dia punya kualitas, kita punya kualitas, sama. Saya pikir gim terakhir ini cukup 'interesting', cukup bagus karena dua tim mau menang besok. Sekali lagi, kita harus lebih fokus, disiplin," katanya menegaskan.
Bahkan, kata Dejan, seandainya kedua tim sama-sama kuat dan mencetak skor sama sehingga terpaksa adu penalti.
"Kalau untuk penalti off course kita siap. Kita percaya kalau kita cari jalan untuk masuk ke final harus menang besok. Fokus menang dulu. Penalti, apapun jadi, penting kita lolos," tutup Dejan.
Pada laga leg pertama semifinal Piala Menpora, PSS Sleman kalah 1-2 atas Persib Bandung dalam pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (16/4) malam.
Baca juga: Persib Bandung tundukkan PSS Sleman 2-1
Baca juga: Pelatih Persib akui laga melawan PSS Sleman melelahkan
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021
