"Program pokok MUI Denpasar lima tahun mendatang adalah melakukan pembenahan administrasi dan mengintensifkan komunikasi serta mensinergikan simpul simpul Islam," kata KH Musthofa, dihubungi di Denpasar, Kamis.
Dikatakannya, potensi simpul Islam di Bali cukup besar sehingga harus dapat dikelola secara baik untuk kemaslahatan umat.
Simpul Islam tersebut, ujar dia, mulai tokoh-tokoh muslim, lembaga keagamaan Islam seperti pendidikan dan kesehatan, Masjid, MUshola hingga majelis taklim. "Simpul ini menjadi garapan kepengurusan kami dalam jangka panjang," ucapnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menjadikan kekuatan dan aset yang dimiliki umat Islam tersebut bisa berperan dan memberi kontribusi positif dalam pembangunan kota Denpasar.
"Untuk program keluar kami memfokuskan untuk lebih meningkatkan peran mediator umat Islam dengan umat lain dalam menjaga kerukunan dan penguatan NKRI," ujar dia.
Ditambahkan KH Musthofa, pihaknya juga akan meningkatkan hubungan kemitraan yang lebih konkrit dengan pemerintah kota Denpasar. "Kami akan mengawal umat dalam memerankan dirinya di berbagai bidang kehidupan sehingga tidak ada yang dirugikan oleh kebijakan kebijakan yang diskriminatif," tandasnya.
Sebelumnya dalam musyawarah daerah (Musda) IV MUI kota Denpasar yang digelar Rabu (7/7) kemarin, akhirnya memilih kembali KH Musthofa untuk kedua kalinya sebagai ketua periode lima tahun mendatang. Ia didampingi Sekretaris Umum (Sekum)H Mahsun S.Ag, M.Pd dan hingga kini masih dalam proses penyusunan kepengurusan yang baru.
Pihaknya masih melengkapi kepengurusan baru yang akan duduk di dewan penasehat dan dewan pengurus harian yang saat baru berjunlah 20 orang.
Kepengurusan baru ini, lanjutnya, akan tetap melibatkan semua kekuatan yang ada guna lebih menciptakan kepengurusan yang lebih solid dan kuat untuk mengemban misi organisasi untuk kepentingan umat.
"Sesuai fungsi organisasi kami akan terus menggerakkabn kepemimpinan mulai dari bawah secara kolektif serta menjadi wadah bagi komunikasi antar umat beragama di Denpasar," katanya menambahkan.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010