• Beranda
  • Berita
  • Menkes pastikan permintaan vaksin untuk PON bisa dipenuhi

Menkes pastikan permintaan vaksin untuk PON bisa dipenuhi

19 April 2021 17:52 WIB
Menkes pastikan permintaan vaksin untuk PON bisa dipenuhi
Dokumentasi - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) saat berkunjung ke Jayapura, Papua (14/4/2021). ANTARA/HO-sehatnegeriku.kemkes.go.id/pri.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan kebutuhan 200 ribu dosis vaksin untuk keperluan agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Provinsi Papua bisa dipenuhi.

"Saya juga sudah memperoleh laporan, butuhnya sekitar 200 ribu dosis untuk bulan Oktober, itu sih pasti bisa dipenuhi. Harusnya sejak bulan Juni jumlah vaksin kita akan cukup," katanya dalam pernyataan tertulis yang dilansir melalui laman resmi sehatnegeriku.kemenkes.go.id, Senin.

Dalam rapat terbatas persiapan penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI di Istana Merdeka, Jakarta, Maret 2021, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat Papua menjadi penting sebagai upaya pemerintah menjaga keamanan dan keselamatan atlet selama PON berlangsung.

Baca juga: Total 10.966.934 orang Indonesia telah jalani vaksinasi COVID-19

Budi mengatakan kebutuhan vaksin untuk para pendatang dari kalangan atlet, ofisial hingga pendukung atlet kegiatan PON pada 2-15 Oktober 2021 dipastikan telah masuk dalam alokasi yang dipersiapkan oleh Kemenkes.

Budi mengatakan vaksin yang tersedia saat ini dialokasikan kebutuhannya berdasarkan skala prioritas dari kelompok penerima.

Misalnya pada April 2021, Kemenkes memprioritaskan alokasi vaksin bagi para peserta dari kelompok lansia guna mengantisipasi penularan saat mereka berinteraksi dengan keluarga saat Idul Fitri.

"Memang fatality rate mereka juga tinggi bila dibandingkan usia remaja," kata Budi.

Situasi embargo negara India terhadap produk vaksin AstraZeneca, dipastikan Budi tidak akan mempengaruhi persediaan vaksin untuk PON.

Alasannya, Indonesia tidak bergantung pada satu produsen vaksin di dunia. "Kita juga memesan vaksin dari Sinovac, Pfizer, Sinopharm. Sehingga kalau satu pincang, kita masih punya harapan 75 persen," katanya.

Terkait vaksin merah putih, Budi menyatakan bahwa dari enam kandidat yang ada, sebanyak dua kandidat dipersiapkan untuk dapat diproduksi pada tahun 2022.

“Kami sudah dapat alokasi anggarannya tahun ini rencananya kami akan dorong supaya penelitian dan uji klinisnya lebih cepat, sehingga di 2022 salah satu dari mereka sudah terlaksana," ujarnya.

Baca juga: Menkes ungkap perebutan vaksin COVID-19 di dunia semakin keras
Baca juga: RSPAD: Penelitian vaksin nusantara ikuti kaidah ilmiah
Baca juga: Presiden saksikan vaksinasi COVID-19 untuk para seniman

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021