Tejo hilang setelah kapal pusling yang ditumpanginya menabrak bagang (salah satu jenis alat penangkap ikan di laut).
Menurut Kapolres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Hero Henrianto Bachtiar, korban ditemukan terapung di laut Barat Untung Jawa.
"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Hero saat ditemui di dermaga 22 Marina Ancol. Kondisi mayat korban sulit dikenali.
Di dalam saku celana jeans yang dikenakan korban ditemukan handphone-nya. "Mayat Tejo diketahui (teridentifikasi) setelah handphone-nya diaktifkan," ungkap Kapolres.
Tejo hilang di laut setelah kapalnya menabrak alat penangkap ikan, cumi, dan udang (bagang), di perairan Pulau Ayer di Kepulauan Seribu, Rabu (7/7).
Kapolres menjelaskan atas kejadian hilangnya salah satu penumpang, maka aparat kepolisian melakukan pencarian.
Lima anggota dengan sebuah kapal patroli melakukan pencarian di sekitar perairan Pulau Anyer hingga Pulau Untung Jawa.
Warga Pulau Kelapa yang memiliki anak tiga itu jasadnya dibawa ke RSCM untuk diotopsi.
Ketika ditanya mengenai penyebab kecelakaan menurut Kapolres masih dalam penyelidikan.
"Sejauh ini kami telah memeriksa lima orang saksi. Dua orang nelayan bagan dan tiga orang anak buah kapal Pusling milik Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu," ujarnya.
Awal kejadiannya menurut Kasim, yang juga nahkoda kapal pusling, kapalnya sedang menuju Pulau Pramuka untuk menjemput seorang pasien.
Namun kapal yang berangkat dari Dermaga Marina Ancol itu, berencana mampir ke Pulau Panggang untuk menjemput dokter.
Ternyata sesampai di perairan Pulau Ayer, kapal menabrak bagang.
"Lampu di bagang belum dinyalakan. Sementara malam itu, langit cukup gelap, sehingga tidak terlihat ada bagang," katanya.
(PSO-008/A033/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010