• Beranda
  • Berita
  • Petugas KKP Batam sinyalir ada surat tes PCR palsu digunakan PMI

Petugas KKP Batam sinyalir ada surat tes PCR palsu digunakan PMI

20 April 2021 19:21 WIB
Petugas KKP Batam sinyalir ada surat tes PCR palsu digunakan PMI
Dokumentasi - Petugas medis melakukan pemeriksaan suhu tubuh pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru tiba untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (21/5/2020). ANTARA FOTO/M N Kanwa/foc.

Ditengarai ada yang menggunakan (surat) PCR yang palsu

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam mensinyalir adanya surat hasil tes PCR palsu yang digunakan pekerja migran Indonesia yang pulang ke Tanah Air ketika masuk melalui pelabuhan internasional di Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Ditengarai ada yang menggunakan (surat) PCR yang palsu," kata Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survailance Epidemiologi KKP Batam Romer Simanungkalit di Batam, Selasa.

Ia mengatakan informasi itu didapat dari petugas di Konsulat Jenderal Indonesia di Johor.

Baca juga: Pemprov Kepri antisipasi eks TKI dari Malaysia menumpuk di Batam

"Kita informasikan kepada mereka bahwa ada kasus yang meningkat di sini yang datang dari Malaysia," kata Romer.

Saat masuk ke Batam, para PMI membawa surat PCR yang menyatakan mereka negatif COVID-19. Namun, ketika tes usap dilakukan, ternyata hasilnya positif terinfeksi virus corona.

Namun, Romer tidak dapat memastikan jumlah surat PCR yang dipalsukan dari Malaysia.

Baca juga: Pemkot Batam siapkan asrama haji untuk karantina PMI

Pihaknya kesulitan mengonfirmasi keabsahan surat PCR negatif yang dibawa PMI ketika masuk ke Batam, karena keterangan itu dikeluarkan pihak pemeriksa sampel usap di Malaysia.

"Kami tidak punya kapasitas sampai jauh ke sana," kata dia.

Pihaknya meminta bantuan Konjen di Malaysia untuk memastikan kebenaran surat dari klinik yang menerbitkan.

Sebagai antisipasi, pihaknya juga meminta KBRI untuk melakukan pengawasan.

Baca juga: Kapasitas RSKI COVID-19 Galang nyaris penuh

"Karena kami tidak tahu. Bagaimana membuktikan palsu atau tidak, tentunya harus dari sana," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Batam Kepulauan Riau Muhammad Rudi juga meminta bantuan Konjen di Johor untuk melakukan pengawasan, sebelum PMI tiba di Batam.

"Tidak boleh yang sakit sampai ke sini," kata dia.

Sementara itu, Kepala RSKI Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan Nasution mengatakan pihaknya saat ini tengah merawat 90 orang PMI yang positif COVID-19.

Baca juga: BNPB sokong Kepri tangani pemulangan pekerja migran Indonesia

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021