Kementerian Sosial memberikan penghargaan kepada dua guru yang menjadi korban meninggal dunia akibat penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.Mensos mengingatkan segenap komponen bangsa agar tidak saling mendendam, melainkan untuk saling bergandengan tangan sehingga mampu melewati situasi sulit.
Aksi penembakan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, menyebabkan dua guru meninggal yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis (8/4) dan Yonatan Renden ditembak Jumat (9/4).
"Tadi saya beri penghargaan pada guru, saya langsung tanda tangan karena menurut saya beliau telah membuka jalan untuk anak-anak di Papua untuk lebih baik," ujar Risma di Balai Besar Pendidikan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V di Makassar, Selasa.
Risma mengatakan pemerintah telah menggelontorkan dana otonomi khusus (otsus) yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan kehidupan masyarakat setempat. Namun, ada pihak-pihak tidak merasa puas, padahal para guru tersebut yang menjadi korban tersebut sudah ikhlas berada di tempat yang sangat jauh untuk membangun anak-anak di sana bisa lebih baik, ” ujar Risma.
Baca juga: Mensos siap membantu penanganan gepeng di Makassar
Penghargaan tersebut diterima oleh istrin mendiang guru yakni Dewi Cita Paliling dan Nathalina Pamean. Dalam penghargaan tersebut, Risma memberikan penghargaan atas dedikasi para guru tersebut dalam pengabdian sosial untuk kemanusiaan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Terhadap anak dari dua guru tersebut, Mensos Risma mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memberikan beasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Risma juga memberikan santunan kepada ahli waris dari guru korban penembakan KKB di Papua, dan seorang pengemudi ojek daring bernama Udin sebesar Rp15 juta.
Selain itu, Kementerian Sosial (Kemensos) juga menyerahkan bantuan bagi delapan korban luka berat dan 11 korban luka ringan secara langsung dengan bantuan Rp67.500.000.
Baca juga: Mensos jenguk korban bom bunuh diri Makassar
Mensos mengingatkan segenap komponen bangsa agar tidak saling mendendam, melainkan untuk saling bergandengan tangan sehingga mampu melewati situasi sulit.
“Kepada keluarga korban agar bisa mengikhlaskan dan terkait penanganan kasus serahkan kepada institusi negara, serta mari bergandengan tangan agar kita bisa melewati situ sulit ini, ” ujar Risma.
Mensos dan rombongan mengunjungi Balai Wirajaya, Balai Toddopuli, serta BBPPKS Regional V di Makassar. Di Sulawesi Selatan terdapat tiga balai rehabilitasi sosial, dua loka rehabilitasi sosial, serta 1 BBPKS Regional V di Makassar.
Kunjungan Mensos untuk memastikan pelayanan bagi masyarakat berjalan baik dan BBPKS Regional V menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang kesejahteraan sosial yang handal dan cepat, baik dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS), serta relawan sosial kendati dalam situasi pandemi COVID-19.
Baca juga: Kunjungi korban Bom Makassar, Mensos Risma upayakan pemulihan trauma
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021