Ia menyebutkan bahwa kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di SDGs bersifat holistik dan saling terkait.
"Melalui Goal 5 SDGs, banyak pilihan untuk bermitra dan banyak kesempatan untuk otomatis menjadi pemimpin kalau kita mengutamakan target-target ini," kata dia dalam acara bertajuk "Women in Leadership: Achieving a Competitive and Igniting Change" yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Ia menilai kepemimpinan perempuan dapat dioptimalkan dengan berlandaskan pada SDGs karena dalam SDGs diperlukan kemampuan multitasking dan managerial yang baik, kepemilikan empati dan keberpihakan terhadap masyarakat lapisan bawah, kemampuan menjembatani dan menggalang solidaritas.
Baca juga: SDG Academy luncurkan pembelajaran daring
Survei yang dilakukan komunitas Srikandi BUMN pada 107 BUMN dari 12 klaster BUMN pada Februari 2021 dengan total responden sebanyak 82 BUMN menunjukkan bahwa 25 persen karyawan BUMN adalah perempuan atau 115.358 orang.
Survei juga menunjukkan mayoritas perempuan (32 persen) berada di posisi Board of Director minus 3 (BoD-3) ke bawah.
Dalam memperingati Hari Kartini 2021, Forum Human Capital Indonesia (FHCI) melalui komunitas Srikandi BUMN Indonesia bersama dengan Kementerian BUMN menyelenggarakan peringatan bertajuk "Women in Leadership: Achieving a Competitive and Igniting Change" untuk menghargai peran dan kontribusi perempuan dalam kepemimpinan, khususnya di BUMN.
Acara ini dibuka Menteri BUMN Erick Thohir dan menampilkan pembicara UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN Jamshed M. Kazi serta Dewan Penasihat SDG Academy Indonesia Erna Witoelar.
Baca juga: Seruan Indonesia: Peran sentral perempuan penting di masa pandemi
Baca juga: Peringati Hari Kartini, Srikandi BUMN dorong kepemimpinan perempuan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021