NU Bogor Berkabung Atas Wafatnya Idham Chalid

11 Juli 2010 11:35 WIB
NU Bogor Berkabung Atas Wafatnya Idham Chalid
Bogor (ANTARA News) - Warga Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bogor, Jawa Barat, ikut berkabung atas meninggalnya salah seorang tokoh besar bangsa yang dimiliki ormas berlogo bintang sembilan, KH Idham Chalid, Minggu, kata Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Zaenullah.

Dalam perbincangan dengan ANTARA News di Bogor, Minggu, Zaenullah mengemukakan, Idham merupakan salah satu sosok pemimpin besar bangsa yang dimiliki NU.

"Kiai Idham merupakan tokoh besar dan ulama yang sangat kami hormati. Kami merasa sangat berkabung atas wafatnya beliau," kata Zaenullah.

Semasa hidup, waktu Idham dihabiskan di lingkungan NU. Sejak remaja, Idham sudah bergabung dengan NU, yang waktu itu meruapakan salah satu partai politik (parpol) terbesar pemenang pemilu.

Idham tercatat pernah menjabat ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai tahun 1956 hingga tahun 1984.

"Kiai Idham tercatat sebagai tokoh termuda yang pernah memimpin PBNU. Beliau memimpin PBNU dalam usia 34 tahun. Selain itu, beliau juga sebagai tokoh terlama yang mengemban jabatan ketua umum hingga 28 tahun. Hal itu membuktikan keberadaan beliau sangat dibutuhkan dan dirasakan oleh NU," papar Zaenullah.

Zaenullah mengemukakan, warga NU Kota Bogor, ikut berkabung dan merasa kehilangan atas wafatnya Idham.

"Kiai Idham memiliki ikatan emosional yang sangat kuat dengan NU Bogor. Beliau bukan hanya sebagai ulama NU yang kami hormati, namun juga pernah lama tinggal bersama kami di Bogor. Jadi kami merasa sangat dekat dan kehilangan sosok orang tua yang sangat kami banggakan," ungkap dia.

Dia mengemukakan, sosok Idham memberikan banyak inspirasi dan teladan tidak hanya bagi generasi muda NU namun juga bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.

"Beliau sosok tokoh yang sederhana, rendah hati, tulus dalam berjuang, gigih, berkarakter dan rajin turun ke bawah," kata Zaenullah.

Dia melanjutkan, "Kami doakan semoga amal dan pengabdian almarhum semasa hidup diterima Allah SWT. Kami siap melanjutkan cita-cita perjuangan beliau."
(ANT/P003)


Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010