Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi yang menyaksikan langsung teknologi DFSK Gelora E, menyebut bahwa mobil listrik komersial ringan pertama di Indonesia itu cocok untuk armada feeder bus.
"Kendaraan ini cocok untuk feeder bus, shuttle bus bandara dan stasiun kereta api. Kendaraan ini juga bisa di pakai di kota-kota lain di Indonesia," ujar Budi Karya Sumadi dalam siaran pers DFSK, Rabu.
Baca juga: Intip spesifikasi singkat Gelora E dan program DFSK di IIMS 2021
Budi Karya melihat langsung DFSK Gelora E di Area Parkir Stasiun Bekasi Timur dalam Sosialisasi Kendaraan Listrik bersama jajaran manajemen DFSK, Minggu (18/4). Menurut dia, DFSK Gelora E bisa berkontribusi bagi perekonomian Indonesia karena bisa dimanfaatkan di berbagai jenis usaha, mulai dari logistik hingga kargo.
“Semoga ini bisa segera diproduksi di Indonesia dan memiliki TKDN yang tinggi,” tegas Budi Karya Sumadi.
Menanggapi hal tersebut, Sales & Marketing Director PT Sokonindo Automobile Rifin Tanuwijaya menilai semangat dan harapan Menteri Perhubungan sejalan dengan rencana DFSK yang menghadirkan Gelora E sebagai solusi di segmen kendaraan komersial ringan.
"Kami tentu berharap teknologi canggih dan modern yang dimiliki DFSK bisa dirasakan oleh masyarakat luas, termasuk DFSK Gelora E yang 100 persen ditenagai listrik dan ramah lingkungan,” ungkap dia.
DFSK telah membuka pemesanan mobil itu dengan harga Rp510 juta - Rp 520 juta untuk model minivan dan Rp480 juta - Rp490 juta untuk model blind van selama IIMS Hybrid 2021.
Baca juga: DFSK Gelora E siap dipesan, tandai era kendaraan listrik Indonesia
Baca juga: Mengakselerasi bisnis bersama DFSK Gelora E
Baca juga: Alasan DFSK luncurkan minivan listrik Gelora E
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021