• Beranda
  • Berita
  • Luhut dorong pengembangan EBT di Aceh melalui "green industrial park"

Luhut dorong pengembangan EBT di Aceh melalui "green industrial park"

21 April 2021 09:48 WIB
Luhut dorong pengembangan EBT di Aceh melalui "green industrial park"
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi.

Saran saya, koordinasikan dengan Menteri ESDM dengan Menteri Perindustrian untuk membuat Aceh Green Industrial Park supaya arah kita ke sana, mengingat kita punya potensi EBT yang besar

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Aceh melalui green industrial park atau kawasan industri hijau.

"Aceh memiliki potensi pengembangan EBT yang besar, yaitu mencapai 27,7 megawatt (MW)," kata Luhut dalam rapat koordinasi pembangunan infrastruktur Provinsi Aceh, Selasa (20/4), seperti dikutip dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Secara rinci, potensi EBT di Aceh mencapai 25,31 gigawatt (GW), terdiri dari 1,2 GW energi panas bumi, 16,4 GW energi surya, 6,6 GW energi hidro, 0,89 GW energi angin, dan 0,22 GW bioenergi.

Salah satu lokasi yang akan difokuskan untuk EBT adalah Kawasan Industri (KI) Ladong. Ditargetkan nantinya Aceh dapat menjadi kawasan percontohan green industrial park. Selain itu, KI Ladong akan mampu menjadi magnet penggerak perekonomian di wilayah Aceh.

"Saran saya, koordinasikan dengan Menteri ESDM dengan Menteri Perindustrian untuk membuat Aceh Green Industrial Park supaya arah kita ke sana, mengingat kita punya potensi EBT yang besar," ujarnya.

Selain membahas potensi pengembangan EBT, progres pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhoukseumawe juga dikulik dalam rapat ini. Kegiatan utama di KEK Lhoukseumawe meliputi pembangunan dan pengelolaan kawasan, industri energi, industri petrokimia, industri pengolahan kelapa sawit, dan logistik yang akan melibatkan 40.000 orang pada 2027.

Rapat tersebut juga membahas tentang investasi di Kepulauan Banyak, Kabupaten Singkil. Nantinya, Uni Emirat Arab (UEA) akan menanamkan investasi sekitar 500 juta dolar AS. Untuk menunjang investasi tersebut, diperlukan pembangunan infrastruktur yang mumpuni, seperti pendirian Pelabuhan Singkil dan Bandara Syekh Hamzah Fansyuri.

"Saya yakin ini dapat kasih kontribusi banyak bagi perekonomian Aceh," kata Luhut.

Baca juga: Luhut: energi hijau bantu perbaiki neraca transaksi berjalan

Baca juga: Riset: Indonesia perlu 92 gigawatt capai 100 persen energi terbarukan

Baca juga: PLTS atap dinilai solusi penuhi target bauran EBT 23 persen

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021