Biden telah mengundang puluhan pemimpin dunia untuk bergabung dalam KTT virtual selama dua hari yang dimulai pada Kamis (22/4), setelah ia membawa Amerika Serikat kembali ke Perjanjian Paris 2015 tentang pengurangan emisi karbon global.
Presiden Xi akan mengikuti KTT perubahan iklim melalui video dan akan menyampaikan pidato "penting", kata juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying, dalam sebuah pernyataan pada Rabu.
Beijing dan Washington terus-menerus bentrok karena berbagai masalah mulai dari dugaan pelanggaran hak asasi manusia hingga pengaruh ekonomi China atas negara lain.
Di Alaska bulan lalu, pejabat AS dan China mengadakan pembicaraan langsung tingkat tinggi pertama yang dipenuhi dendam dan tidak menghasilkan terobosan diplomatik.
Namun, AS dan China -- yang merupakan dua negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia -- telah menemukan kembali kepentingan yang sama dalam memerangi perubahan iklim.
Pekan lalu, utusan AS untuk urusan iklim John Kerry melakukan perjalanan ke Shanghai untuk bertemu dengan mitranya dari China dalam kunjungan tingkat tinggi pertama ke China oleh seorang pejabat AS dari pemerintahan Biden.
Keduanya menyepakati tindakan konkret "pada tahun 2020-an" untuk mengurangi emisi.
Pembicaraan itu juga menandai dimulainya kembali dialog iklim yang sebelumnya dihentikan selama pemerintahan Donald Trump, yang menarik AS dari Perjanjian Paris.
Sumber: Reuters
Baca juga: Melalui telepon, Biden dan Xi berbicara pertama kalinya
Baca juga: Xi beritahu Biden konfrontasi China-AS jadi bencana untuk kedua negara
Baca juga: Presiden China serukan pemerintahan global yang lebih adil
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021