kita di Kota Kendari sangat antusias
Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir berharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menyalurkan vaksin COVID-19 untuk diberikan kepada petugas publik di daerah itu.
"Kita sudah bermohon kepada Kementerian Kesehatan untuk stok kita ditambah, karena vaksin kita sudah tidak tersedia untuk yang pelayanan publik yang tersedia sekarang untuk lansia," kata Sulkarnain Kadir.
Ia menyampaikan, pihaknya mengajukan permohonan stok vaksin kepada Kemenkes sekitar 60.000 dosis. Pengajuan tersebut merupakan kali ketiga yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kendari.
"Karena Alhamdulillah mungkin kita berbeda dengan daerah lain, kalau daerah lain kesulitan meyakinkan orang untuk ikut vaksin, kebalikan kita di Kota Kendari sangat antusias," ujar dia.
Baca juga: Dinkes Kendari tetap lakukan vaksinasi COVID-19 saat Ramadhan
Sulkarnain berharap pengajuan tersebut segera disahuti oleh Kemenkes karena antusias petugas publik di kota itu dalam melakukan vaksinasi sangat tinggi, apalagi saat ini kata dia, daftar antrean sangat panjang mencapai ribuan.
Meskipun demikian, dalam mendukung proses vaksinasi pemerintah setempat memberikan kebijakan bagi petugas publik yang ingin mendapatkan vaksinasi, maka cukup membawa dua orang lansia maka akan dilayani.
"Makanya kita sekarang ada kebijakan bagi petugas publik yang mau dapat vaksin bawa dua lansia. Nanti bisa kita layani dia," jelasnya.
Menurut dia, semakin cepat dilakukan vaksinasi kepada seluruh target atau sasaran, maka akan semakin cepat membentuk ketahanan dalam mencegah penularan ataupun memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Karena semakin kita cepat memenuhi target vaksinasi kita semakin cepat herd immunity kita terbentuk di Kota Kendari. Dari situlah kita mulai bisa menata pola interaksi kita dan cara kita bekerja nanti," ujar Wali Kota.
Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Sultra menjadi 7.135 orang
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan bahwa saat ini stok vaksin bagi petugas publik telah habis dan belum mendapatkan kiriman dari pemerintah pusat. Kondisi tersebut terjadi sejak satu minggu terakhir.
Kata dia, stok vaksin yang ada hanya bagi kelompok lansia sekitar 8.000 dosis. Sehingga dengan kondisi tersebut pelaksanaan vaksinasi di daerah itu hanya dilanjutkan bagi lansia.
"Kalau untuk pelayanan publik stok vaksin betul-betul habis. Sekitar satu minggu ini memang kita sudah tidak melayani vaksinasi untuk pelayan publik, kecuali memang ASN lingkup pemerintah provinsi," kata Rahminingrum.
Ia mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut apalagi antusias bagi petugas publik di kota tersebut sangat tinggi dalam mengikuti program dari pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Sayang kalau potensi itu tidak disahuti dengan dropping vaksin yang cukup dari pemerintah pusat," ujar dia.
Ia menyampaikan progres vaksinasi COVID-19 di kota itu per 17 April 2021 di antaranya tenaga kesehatan mencapai 4.621 orang atau 111,32 persen dari 4.151 sasaran, petugas publik mencapai 10.338 orang atau 27,34 persen dari 37.810 sasaran, dan lansia mencapai 2.895 orang atau 15,54 persen dari 18.634 sasaran.
Baca juga: Dinkes Kendari sebut vaksin COVID-19 diprioritaskan bagi nakes
Baca juga: Nakes di Kendari diimbau tingkatkan semangat kerja hadapi COVID-19
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021