Menteri Koordinator Program Imunisasi Kebangsaan COVID-19 (PICK) Khairy Jamaluddin mengatakan pasokan vaksin COVID-19 di Malaysia akan mulai efektif pada Juni 2019.Saya juga sudah jelaskan bahwa menurut proyeksi pemerintah, pasokan vaksin kita akan efektif mulai Juni,
Khairy mengemukakan hal itu di Putrajaya, Rabu, menanggapi pernyataan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang mengatakan pasokan vaksin di Malaysia rendah.
"Seperti yang telah disebutkan berkali-kali sebelumnya, PICK dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang telah diumumkan sejak 14 Februari 2021," katanya.
Perencanaan PICK dibuat dengan mempertimbangkan jadwal pengiriman vaksin yang diberikan oleh perusahaan pemasok vaksin yang jadwalnya juga sudah diumumkan sebelumnya.
Baca juga: Malaysia nyatakan vaksin AstraZeneca aman digunakan
Baca juga: Malaysia siapkan bantuan Rp35 miliar bagi penderita efek vaksin COVID
"Saya juga sudah jelaskan bahwa menurut proyeksi pemerintah, pasokan vaksin kita akan efektif mulai Juni," katanya.
Hal ini juga sejalan dengan rencana PICK di mana vaksinasi massal fase ketiga dijadwalkan akan dimulai pada Juni.
Khairy juga membantah klaim pemerintah negara bagian Selangor yang menunggu berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan untuk mendapatkan dua juta dosis untuk rakyat Selangor.
"Dalam diskusi saya dengan Menteri Besar Selangor, dia secara lisan menyebutkan rencana Selangor untuk membeli vaksin. Saya memberikan respons yang positif. Namun, hingga saat ini saya belum menerima laporan resmi dari Pemerintah Negara Bagian Selangor," katanya.
Sedangkan untuk Pemerintah Negara Bagian Sarawak, ujarnua, dirinya telah mengadakan beberapa sesi pertemuan dengan Datuk Amar Douglas Unggah Embas, Wakil Menteri Utama.
"Saya telah memberitahu Datuk Amar Douglas bahwa suplai dari Pemerintah Federal cukup untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan PICK di Sarawak," katanya.
Sebelumnya pemerintah setempat telah mengumumkan kalau vaksinasi untuk warga asing di Malaysia dilaksanakan pada fase tiga Mei 2021 dan sekarang memasuki fase dua untuk usia lanjut.
Baca juga: Malaysia izinkan lintas provinsi setelah vaksin lengkap
Baca juga: PBB tawarkan kerjasama vaksinasi WNA di Malaysia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021