Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Perseroda) mengangkat rangka atap stadion internasional Jakarta (Jakarta International Stadium/ JIS) mulai pekan depan.InsyaAllah target tanggal 27
Agar prosesnya berjalan baik, saat ini pelaksana proyek terus melakukan pengecekan aspek keselamatan maupun pengendalian mutu bersama pihak terkait dan tim ahli.
"InsyaAllah target tanggal 27, tapi tetap kami usahakan jika memungkinkan sebelum tanggal tersebut (sudah selesai)," ujar Direktur Proyek JIS Iwan Takwin di Jakarta, Kamis.
Pemasangan rangka atap stadion itu menggunakan sistem untaian pengangkut hidrolik (Hydraulic Strand Jack System) yaitu metode pengangkatan baja vertikal dengan bantuan tali angkut baja (strand jack) dan pompa oli (oil pump).
Baca juga: Pengangkatan rangka atap JIS ditargetkan pekan ini
Maksimum pengangkatan per satu kali angkut adalah 450 ton dengan 30 tali baja. Dalam proyek stadium JIS akan menggunakan total 16 titik angkut. Total waktu pengerjaan (pemasangan atap) berlangsung 48 jam atau dua hari nonstop.
Iwan mengatakan beberapa inspeksi rutin di ratusan titik stadion sudah berlangsung dalam beberapa hari ini untuk memastikan keamanan terjamin sebelum nantinya rangka atap siap dinaikkan.
Apabila rangka atap sudah terpasang dengan presisi, rangka utama itu akan menjadi tumpuan bagi mesin atap dengan sistem yang bisa buka-tutup dan bakal menjadi yang pertama di Indonesia.
Corporate Communication Manager PT Jakpro Melisa Sjach mengatakan JIS nantinya bisa dimanfaatkan sebagai tempat berbagai perhelatan (multi-purpose venue) seperti eksibisi dan konser musik.
Adanya fitur buka-tutup (retractable roof) tak hanya menjadikan stadion ini semakin atraktif tapi juga agar stadion bisa difungsikan secara optimal.
"Harapannya membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi aset-aset berstandar internasional yang dikelola oleh Jakpro," kata Melisa.
Baca juga: Realisasi pembangunan Stadion Internasional Jakarta mencapai 54 persen
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021