Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan kebijakan Kampus Merdeka memungkinkan mahasiswa bisa membangun karier profesional sebelum lulus.
“Dengan Kampus Merdeka, kami memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk magang, tidak hanya satu bulan atau dua bulan, tetapi hingga dua semester,” ujar Nizam, dalam Seminar Internasional bersama KBRI di Beijing bertema "Digital Technology in Higher Education” yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan dengan kebijakan tersebut memungkinkan mahasiswa membangun karier profesionalnya sebelum lulus kuliah. Melalui kegiatan magang, para mahasiswa terbiasa bekerja dengan para profesional.
Ia memberikan kesempatan pada kampus-kampus terbaik di Tiongkok dan juga perusahaan terbaik untuk merekrut mahasiswa asal Indonesia.
“Kami percaya bahwa pembangunan dan kemajuan pesat di Tiongkok tidak lepas dari peran kampus sebagai tulang punggung ekonomi dan inovasi di negara itu. Kami senang dapat belajar dengan kampus di Tiongkok,” ujar dia.
Sebelumnya, Kemendikbud telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok dalam mempersiapkan tenaga kerja di bidang digital. Pandemi COVID-19 menjadi batu lomcatan yang membawa pada akselerasi pendidikan digital yang sangat diharapkan. Kehadiran teknologi digital yang sudah lama, Kemendikbud terus berupaya sejak Tahun 2000 untuk mewujudkan transformasi pendidikan digital, karena transformasi pendidikan digital hadir bukan untuk menggantikan proses belajar tatap muka, namun melengkapi serta memperkuat.
Eksistensi teknologi digital saat ini serta banyaknya bermunculan generasi dengan talenta digital, literasi digital menjadi kebutuhan insan pendidikan tinggi. Indonesia memiliki potensi untuk melahirkan talenta di bidang teknologi.
Kerja sama tersebut, lanjut Nizam, merupakan hal yang baik dalam mempersiapkan lingkungan ekosistem digital ekonomi yang baik bagi mahasiswa Indonesia.
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021