Yayasan WWF Indonesia mengajak masyarakat untuk memilih produk ramah lingkungan berlogo ekolabel sebagai upaya melindungi lingkungan dan mencegah pemanasan global.Kalau niat mau mencari produk ekolabel cukup banyak. Bahkan banyak juga yang sebenarnya ramah lingkungan tapi belum ada ekolabelnya
Pendiri Komunitas Tumbuh Hijau Urban Dila Hadju yang hadir dalam diskusi Mewujudkan Industri Sawit Berkelanjutan Melalui Gerakan Konsumen dan Pebisnis Lokal yang diselenggarakan oleh WWF dan dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa dengan membeli produk ramah lingkungan yang berlogo ekolabel sama halnya dengan mengurangi sampah plastik untuk mencegah kerusakan lingkungan.
"Untuk sampai perilaku nyata menjaga lingkungan tidak melulu dengan menanam, kurangi sampah plastik, atau memilah sampah, tapi juga sesederhana belanja. Kalau niat mau mencari produk ekolabel cukup banyak. Bahkan banyak juga yang sebenarnya ramah lingkungan tapi belum ada ekolabelnya," kata Dila.
Logo ekolabel diberikan pada kemasan produk yang perusahaan produsennya menerapkan prinsip-prinsip dalam menjaga lingkungan serta isu sosial.
Senior Manager Global Community Outreach and Engagement Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Imam A El Marzuq mencontohkan produk turunan kelapa sawit yang telah menerapkan prinsip-prinsip dalam sertifikasi RSPO telah berkontribusi dalam melindungi lingkungan dan isu sosial.
Imam mengatakan ekolabel dapat membantu konsumen untuk mengetahui bahwa produk yang akan dibelinya telah menerapkan prinsip-prinsip menjaga keberlanjutan lingkungan dalam menjalankan bisnisnya.
Menurut dia, apabila semakin banyak konsumen yang lebih memilih produk berlogo ekolabel, maka para produsen pun akan berupaya memenuhi permintaan konsumen untuk menghadirkan produk yang berlabelkan ramah lingkungan. Dengan begitu, mau tidak mau perusahaan akan mengubah menjalankan bisnisnya sesuai dengan prinsip-prinsip green economy.
Dila sebagai konsumen yang sudah memilih produk-produk ramah lingkungan merasa dirinya tidak hanya mempertimbangkan harga dalam memilih produk. Dia pun mengakui produk-produk dengan logo ekolabel tidak memiliki perbedaan harga yang signifikan dengan produk-produk konvensional.
Quality Assurance System Manager PT Wahana Citra Nabati Sri Nurvianti mengatakan saat ini konsumen sudah mulai mengubah perilaku dengan memilih produk-produk yang memberikan manfaat lebih.
Beberapa hal yang dipertimbangkan oleh konsumen saat ini dalam membeli produk adalah keamanan bagi tubuh, produk yang memberikan manfaat lebih dengan tinggi gizi, dan juga produk-produk yang berpengaruh baik terhadap lingkungan.
Baca juga: Industri sawit didorong buat produk ramah lingkungan dengan ekolabel
Baca juga: Prestasi dunia kelompok nelayan tuna Pulau Buru raih ekolabel MSC
Baca juga: Bioplastik segera jadi standar kantong plastik ekolabel
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021